cerita dewasa 2018
Poker V Online

Sabtu, 30 Juni 2018

Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,


Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Ngentot Dengan friska Sang Primadona Di Sekolah

Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan. Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.

Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal. “Ko, loe baru pulang yah?” gelegar suara Foni memaksa mataku untuk menatap asal suara itu. “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku. “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yang disebut Foni sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Niko” “friska” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku. Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut. “Niko ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Foni kepada friska. “Oh..” “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Foni sambil berjalan keluar dari kamarku.


Aku menanggapi perkataan Foni barusan dengan kembali tersenyum ke friska. “Cantik juga sepupu Foni ini” pikirku dalam hati. “friska ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya. “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya. “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?” “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.” “Rencananya berapa lama di Jakarta?” “Yah.. sekitar 2 minggu deh” “Niko aku ke kamar Foni dulu yah, mau mandi juga ” “Oke deh” Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung friska yang berjalan pelan ke arah kamar Foni.

Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu. Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap. “Ko, bangun dong” Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Foni yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku. “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan.

“Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!” Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak. “Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?” “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren” “Aduh Foni.. kan bisa besok..” “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi” Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Foni. “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!”

Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku. “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati. “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar. “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara. Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga.

Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah friska. “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan. “Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi. “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur” “Foni mana?” tanyaku lagi. “Dari tadi udah tidur kok” “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?” “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih” “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.

Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya. Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan.

Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda. “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?” “Bukan parfum, lotion gue kali” “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku. “Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil. “Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya” “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong” Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu. “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati. “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng. “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?” “Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri.

Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku. “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil. “Wah kesempatan nih” pikirku lagi. Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya. Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya “Bener nih nggak marah kalo gue cium?” Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. friska memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku. Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan friska ke ranjang.

Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya. Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan.

Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek. Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku.

Setiap aku jilati puting mungil tersebut, friska mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja. Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya. Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku. “Jangan Niko!” “Kenapa?” “Jangan terlalu jauh..” “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..” “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak friska bangkit dan duduk di ranjang. Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku. “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja friska meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian. Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran. Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur.


Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku friska tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya. “Lyd.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini. “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok dilepas?” tanyaku kaget.

Tanpa menjawab pertanyaanku, friska mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya.

Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus.

Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan. “Lyd.. aku keluar..” Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya.

Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke friska yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya “Kamu seneng nggak” Aku mengangguk sambil membalas senyumannya. “Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Foni” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana. “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue” friska kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu. “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu. “Thanks yah Lyd.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh friska.

Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga friska, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Jeritan Aduhai Temanku Saat Pecah Perawan

Gadis yang masih duduk di kelas 2 SMP ini memang sudah menampilkan kecantikan dan kemolekannya namanya Winda, di sekolah dia sering membuat teman temannya untuk mengagumi kecantikan tubuhnya dan keseksian tubuhnya tubuh yang langsing dengan rambut panjang matanya bersayu sayu , tak hanya teman sekolahnya yang di buat merangsang tapi para guru guru dan penjaga sekolah juga bernafsu jika melihat tubuh Winda dan dari situlah ada rencana jahat yang telah disusun untuk bisa menikmati tubuh Winda.

Hari sabtu tepatnya Winda di panggil oleh pak Anto menyuruh penjaga sekolah untuk menemuinya di kantor,
“mba mba anda di panggil pak Anto untuk menghadap??
“kenapa ya pak, aku di panggil??? Aku di panggil
Akhirnya Winda menurut,ia menuju ruangan pak Anto dengan dedi dibelakangnya.
dedi terus menatap tubuh Winda dari belakang,terutama dibagian pantat yang masih tertutup rok biru itu.sungguh indah bentuknya.

Akhirnya Winda sampai diruangan pak Anto.
“selamat siang pak!”sapa Winda.
“selamat siang,oh kamu silahkan masuk.” jawab pak Anto.
Baru saja Winda duduk,tiba-tiba dari belakang ada yang membekap mulutnya ternyata itu adalah pak jaka seorang satpam disekolah tersebut.seketika itu pula kepala Winda terasa pusing,matanya mulai terasa berat hingga akhirnya dia tak sadarkan diri.
“akhirnya kita dapet juga”.seru dedi.
“ayo cepat bawa dia”.sambung pak Anto.


Setelah beberapa saat tak sadarkan diri,akhirnya kesadaran Winda mulai kembali,dia merasa berbaring ditempat yang empuk,tubuhnya masih lemas,serasa ada bau yang menyengat dari tubuhnya serta ada rasa lengket disana sini.hingga akhirnya dia sadar disekelilingnya ada pak Anto,pak jaka dan pak dedi yang sedang memainkan kontol mereka,dan rasa lengket dan aroma menyengat itu adalah sperma dari ketiga lelaki tersebut.
Winda pun segera bangkit dan mencoba untuk lari,namun terlambat pak dedi segera menangkapnya dan menariknya kembali kematras.akibat tarikan pak dedi yang kuat,membuat beberapa kancing baju seragam Winda terlepas.kontan saja langsung membuat lelaki yang melihatnya bernafsu.

Begitupun mereka bertiga,mereka langsung berebut untuk meremas toket Winda yang baru saja tumbuh.mereka tak memperdulikan jeritan dan erangan Winda yang merasa kesakitan karna toketnya diremas begitu kuat.
“wah,empuk banget nih susu..enak..bikin gemes aja deh”. Celoteh dedi.
“iya,pentilnya juga bagus,warnanya coklat muda”. Sambung pak jaka.
Kemudian pak Anto menarik bra Winda yang sudah melorot itu untuk melepaskannya.

Kini toket mungil yang baru tumbuh itu benar-benar terlihat jelas.sepasang toket itu bergerak naik turun mengikuti tarikan nafas Winda yang semakin berat.nampak baju seragam yang masih melekat kini basah oleh keringat Winda dan juga bekas sperma ketiga pria tersebut.diwajahnya yang imut juga ada noda sperma yang bercampur dengan airmatanya.
Melihat toket yang begitu menggoda,pak jaka dan pak dedi berebut untuk menghisapnya,kini kedua toket Winda menjadi santapan dta lelaki bejad yang tak berperasaan.sementara pak Anto sudah menyikap rok biru milik Winda dan menurunkan celana dalamnya,
Dia begitu terperangah menyaksikan memek muridnya yang masih berupa garis lurus dan ditumbuhi sedikit rambut.pak jaka dan pak dedipun menghentikan aktiviasnya dan mencopot seragam smp milik Winda.kini yang melekat ditubuh Winda hanya rok biru yang kini melingkar dipinggulnya.
Kemudian pak jaka dan pak dedi mengangkat kaki Winda dan menariknya hingga menyentuh toket Winda dan membuat pantatnya terangkat.hal itu memudahkan pak Anto untuk menggarap memek Winda.


Pertama pak Anto menjilati memek Winda dan mulai menyentuh memek Winda,jari-jari pak Anto berusaha membuka bibir memek Winda.namun,tak nampak lubang disana ini membuktikan bahwa memek itu masih sempit dan perawan.
Perlahan pak Anto memasukan kedua jempol tangannya dan kembali membuka memek Winda,kini lubang kecil mulai nampak kemudian pak Anto menyentuh klitoris Winda dan lubang itu mulai membuka sedikit demi sedikit.pak Anto melanjutkan aksinya kini dia meludahi lubang memek Winda yang mulai terbuka,air liur pak Anto langsung memenuhi lubang tersebut dan meleleh kebawah.
“sekarang waktunya sayang!”. Kata pak Anto sambil mengarahkan kontolnya kememek Winda.
“jangan pak,tolong saya masih perawan,jangan pak…”. Pinta Winda.

Namun itu tak menyurutkan niat ketiga bajingan itu.jaka dan dedi tak henti-hentinya meremas dan menyedot toket Winda.
“min,susunya enak banget yah..kenyal banget!”. Komentar jaka.
“iya,tapi sayang belum keluar air susunya”. Balas dedi.
Pak Anto mulai menempelkan kontolnya dan bersiap untuk memperkosa Winda.
“jangan pak…jangaaaann….!”. Jerit Winda yang mulai merasakan kontol pak Anto masuk ke memeknya.
Namun,pak Anto tak memperdulikan itu.bahkan dia terus berusaha menanamkan kontolnya dimemek Winda.
“gila nih memek,sempit banget…enaak..”. Erang pak Anto.

Winda hanya bisa pasrah dan meneteskan air matanya.tiba-tiba Winda menjerit keras.

“aaaahhh……sakiiiiit!!!”. Jerit Winda.
Rupanya kontol pak Anto sudah masuk seutuhnya ke memek Winda.sementara dia menghentikan gerakannya untuk memberi waktu kepada memek Winda dan merasakan kehangatan memek muridnya.
Sementara pak dedi dan pak jaka masih asik memainkan toket mungil milik Winda puting Winda yang baru tumbuh menjadi mainan yang tak membosankan.sementara tangan Winda mereka gunakan untuk mengocok kontol mereka sambil sesekali memaksa Winda untuk mengoral kontol mereka.

Winda mulai merasakan pegal ditubuhnya apalagi dengan posisi kaki yang diangkat dan direntangkan lebar oleh pak Anto semakin membuat terasa pegal.
Sebelum pak Anto menggenjot memek Winda,rupanya pak jaka dan pak dedi yang sedari tadi kontolnya dikocok oleh tangan lembut Winda dan sesekali dihisap juga oleh mulut mungil Winda,mulai merasakan orgasme.merekapun segera menumpahkan sperma mereka kewajah dan toket Winda crot…crot…crot,bahkan pak jaka memaksa Winda membuka mulut dan menumpahkan sebagian spermanya disana.
“gila kocokannya enak banget,tangannya lembut!”. Komentar dedi.
“iya,mulutnya juga enak buat nyepong”. Sambung pak jaka.

Akhirnya mereka menjauh dan memberi kesempatan kepada pak Anto untuk menggenjot memek Winda. Cerita Dewasa
Pak Anto mulai menggerakan kontolnya perlahan,tentu saja ini membuat Winda kesakitan dan merasa panas pada memeknya.
“ah,,,,sakiiittt…t!”rintih Winda.
Namun pak Anto tak memperdulikannya,dia malah terus menambah kecepatan kontolnya hingga menimbulkan suara diantara alat kelamin mereka.toket Winda berguncang tak tentu karena genjotan pak Anto.hal itu membuat pak Anto gemas kemudian mengambil seragam putih milik Winda untuk mengelap toket Winda yang penuh dengan sperma jaka dan dedi.setelah bersih pak Anto meremas toket kanan Winda dan menghisap puting toket kiri Winda.lama kelamaan pak Anto merasa kontolnya basah,rupanya Winda sudah mencapai orgasme.

“wah,muridku keenakan ampe ngeluarin peju”. Celoteh pak Anto.
Mendengar itu Winda langsung malu,wajahnya yang penuh sperma semakin membuat nafsu pak Anto meninggi.hingga akhirnya pak Anto merasa akan klimaks dan mempercepat gerakannya.

“aah…ahh…ahh…enaaak”. Lengkuh pak Anto.

Hingga beberapa detik kemudian pak Anto mencapai puncak dan menyemburkan banyak sekali sperma dimemek Winda.sambil menuntaskan orgasmenya,pak Anto meremas toket Winda dengan sekuat tenaga.hal ini membuat Winda menjerit sejadi-jadinya.
“aaaahhh….sakit pak..udah..udah.. Cukup pak”jerit Winda.
“diam kamu,telen aja semua peju bapak dimemekmu!”. Bentak pak Anto.
Akhirnya pak Anto terkulai lemas diatas tubuh Winda.kaki Winda yang sedari tadi diangkatpun kini sudah diturunkan.
Pak Anto benar-benar menggilai muridnya ini.kontolnya masih tertancap dalam memek Winda dan mulai mengecil hingga akhirnya terlepas.

Nampak sperma bercampur darah mengalir dari memek siswi smp tersebut.kemudian pak Anto bangkit dan memaksa Winda untuk mengoral kontolnya.

“ayo manis,bersihin kontolku yah..!perintah pak Anto.
Winda pun dengan terpaksa membuka mulutnya dan mengemut kontol pak Anto.setelah itu,pak Anto mengambil rambut panjang Winda yang juga basah oleh sperma untuk mengelus kontolnya.setelah puas,pak Anto mundur.namun penderitaan Winda belum selesai,karena masih ada jaka dan dedi yang menunggu giliran mereka.

dedi segera merebahkan diri disebelah tubuh Winda,kemudian jaka membopong Winda dan menaruhnya diatas kontol dedi.kemudian mereka bekerja sama untuk memasukan kontol dedi ke memek Winda.

“cepet sep,bantuin gue masukin kontol kememeknya Winda”. Perintah dedi.
Akhirnya perlahan kontol itu menembus memek Winda.Winda yang sudah lemas pasrah saja mendapat perlakuan tersebut,sementara tubuhnya masih ditopang oleh jaka sambil jaka meremas toket Winda.
dedi terus menyodok memek Winda dari bawah,kemudian jaka yang sudah tidak sabar langsung mendorong tubuh Winda hingga menempel ke dada dedi.

Yang terjadi selanjutnya adalah jaka berusaha menyodomi Winda.pertama-tama dia membuka kaki Winda lebar-lebar kemudian pantat Winda yang bulat juga dibuka kemudian dijilatinya.setelah itu,jaka mulai memasukan jari telunjuknya keanus Winda.tentu saja itu membuat Windakesakitan,apalagi masih ada kontol dimemeknya.
Setelah dirasa cukup,jaka mulai mengarahkan kontolnya kelubang anus Winda yang sedang berada diatas tubuh dedi.merasa ada benda aneh yang masuk keanusnya kontan membuat Windakaget dan kesakitan.
“aduuuhh…sudaah..jangaaaann…!!!”. Jerit Winda.

Tangispun kembali pecah,namun tak mengurangi nafsu kedua orang tersebut.kini tubuh gadis smp itu berada diantara dua tubuh lelaki yang sedang mengejar kenikmatan masing-masing.
Rambut Winda yang panjang menjadi mainan baru untuk jaka.rambut yang basah oleh keringat itu dielus-elusnya.sementara tangan dedi terus meremas toket Winda yang menempel didadanya.
mereka terus menggenjot tubuh Winda yang sudah semakin lemah,hingga akhirnya mereka orgasme dan menumpahkan sperma dikedua lubang milik Winda.

“ah,gue nyampeee..gila nih memek enak bangeett..!”. Jerit dedi.
“iya pantatnya juga semog legit!”. Sambung jaka.
Winda hanya menangis dan berharap semua cepat berakhir.kontol jaka dan dedi masih betah ditempatnya merasakan kehangatan lubang milik Winda.hingga akhirnya jaka bangkit dan mengangkat tubuh Winda.
“sekarang giliranku!”. Ucap jaka seakan tak kenal lelah.

Tanpa basa-basi dia mengangkangi kaki Winda dan segera menggenjot memeknya.tangannya tak henti-hentinya meremas toket Winda sambil terkadang melumatnya.dia juga beberapa kali mencium bibir Winda yang sensual dan juga leher jenjang milik Winda.hingga akhirnya datanglah orgasmenya dan lagi-lagi memek Winda menjadi tempat pembuangan sperma.

Kini mereka semua sudah lemas,nampak jelas terdengar hembusan nafas dari mereka.sudah lebih dari 3 jam mereka menggarap tubuh Winda yang sudah tak berdaya.mereka juga memperkosa Winda dengan posisi berdiri dan tubuh Winda diapit ditengah.
Mereka juga menggantung tubuh Winda secara terbalik dan memisahkan kaki kiri dan kanan sehingga memperlihatkan memeknya,mereka bergantian memasukan jari dan meludahi kedua lubang milik Winda.

Tak hanya itu,mereka juga menyuruh Windapush-up,sit-up dan kayang dalam keadaan bugil dan ada beberapa pensil menancap dimemek dan anusnya.setelah puas mereka memanggil anak buahnya yang tak lain adalah murid kelas 2 dan 3 yang terkenal bengal dan nakal.jumlah mereka ada 20 orang.

Baca Juga : Cerita Dewasa Ngentot Dengan Lisa Yang Masih ABG Ting Ting

“wah,akhirnya kesampean juga ngentotin Winda”ujar salah satu dari mereka.
“iya neh udah lama gue napsu ama nih anak apalagi kalo gue Winda toketnya..rasanya pengen gue remes ampe pecah!”. Sambung yang lain.

Tubuh Winda yang berdiri terikat tak bisa berbuat banyak
Dan akhirnya mereka bergantian menggenjot memek Winda dan yang belum kebagian mengocok kontol mereka dan menyemburkan ditubuh Winda.

Lutut Winda terasa lemas.mungkin jika tangannya tak terikat dia sudah jatuh,kini memek Winda sudah merah dan dipenuhi sperma.
Mereka melepas ikatan Winda dan menelentangkannya dimatras dan kembali menggarapnya.
Sungguh,ini pengalaman yang sangat pahit bagi Winda.gadis smp itu harus mengalami tindak kekerasan seksual dari guru dan teman-temannya.

Sejak saat itu,murid-murid yang sudah merasakan memek Winda terus meminta “jatah” dari Winda.bahkan seseorang dari mereka pernah memainkan memek Winda disaat sedang pelajaran.tentu saja sang guru tak curiga karna dia adalah pak Anto.Winda juga sering disuruh mengoral atau mengocok kontol mereka.

kini,entah bagaimana nasib Winda.karna tak kuat dengan semua itu,perlakuan mereka yang terakhir sungguh tak manusiawi.mereka menelanjangi Winda ditengah lapangan setelah bubar sekolah,mereka juga memaksa Winda bermain basket tanpa sehelai benangpun.

Disela-sela ia main basket ada saja pria yang menggerayangi tubuhnya bahkan memperkosa Winda dalam posisi berdiri.setelah itu,mereka membaringkan tubuh bugil Winda ditengah lapangan dibawah terik matahari dan tongkat satpam dimemeknya.para pria mengocok kontol mereka dan memuntahkan sperma ditubuh Winda,bahkan ada yang mengencingi dia.sekarang Winda pergi entah kemana.



Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Merengut Perawan Pacarku Disaat Rumah Sepi

Linda adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, aku ingin sekali bersetubuh dengan Linda, aku ingin menikmati rasanya lubang kelamin Linda, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit.

Ahhh.. nafsuku kian membara karena memikirkan hal itu. Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Linda bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar.

Tidak terasa, selesailah film panas yang sedang kami tonton. Suara Linda akhirnya memecahkan keheningan.

Oom, tuh tititnya berdiri lagi. kata Linda sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.

Iya nih Linda, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya? jawabku santai.Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Linda ada beberapa pertanyaan buat Oom nih.

Linda sepertinya ingin menanyakan sesuatu.Pertanyaannya apa? tanyaku.Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Linda ngga ngerti? tanya Linda.


Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Linda juga melakukan hal itu ke mama kan? jawabku menerangkan.Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama.

Linda membenarkan jawabanku.Itulah seninya olahraga beginian Linda, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa.

Kataku memberi penjelasan ke Linda.Linda sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu? tanya Linda lagi.

Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa. jelasku.Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.

Linda harus tahu, jika Linda melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak. tambahku. Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Linda lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis.

Linda yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Linda juga masih lama pulangnya, kalo Linda memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana? aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Linda, pastilah luar biasa.

Ayolah! Linda mengiyakan.Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Linda sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Linda.

Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Linda merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas.

Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun.

Linda hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Linda.

Kusuruh Linda untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Linda protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Linda telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya. Akhirnya Linda mau melepas pakaiannya satu persatu.


Aku melihat Linda melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Linda tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja.

Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Linda yang baru tumbuh.

Baru saja aku berpikiran seperti itu, Linda sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Linda yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku.

Puting susu itu begitu indahnya. Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah. Cerita Sex

Payudara Linda memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati.

Warna puting susu Linda coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Linda menyadarinya. Lalu Linda melepaskan juga celana dalamnya. Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Linda masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai.

Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya.

Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom.Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Linda berbicara.Oke, sekarang dimulai yaaa?Kuberi tanda ke Linda supaya tiduran di sofa.

Pertama sekali aku meminta ijin ke Linda untuk menciuminya, Linda mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Linda memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu. Yang penting bagiku, aku merasakan liang perawannya dan menyetubuhinya siang ini.

Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Linda hanya diam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya.

Setelah puas aku menciuminya, Linda, boleh ngga Oom netek ke Linda? tanyaku meminta.Tapi Oom, tetek Linda kan belon sebesar seperti punya mama. kata Linda sedikit protes.

Ngga apa-apa kok Linda, tetek segini malahan lebih enak. kilahku meyakinkan Linda.Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja. jawab Linda akhirnya memperbolehkan.Dijamin deh ngga sakit, malahan Linda akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara. jawabku lagi.

Segera saja kuciumi puting susu Linda yang kiri, Linda merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Linda mulai mengalami penegangan total.

Selanjutnya, aku hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Linda melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.Oom, kok enak banget nihhh oohhh enakkk desah Linda keenakan.Linda terus merancau

keenakan, aku sangat senang sekali. Setelah sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Linda sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku.

Linda, kocok dong tititnya Oom Agus. aku meminta Linda untuk mengocok batang kemaluanku.Linda mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak beraturan.

Aku memakluminya, karena Linda masih amatir, sampai akhirnya aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Linda tersebut, maka kuminta Linda untuk menghentikannya.

Selanjutnya, kuminta Linda untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Linda langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Linda yang merekah.

Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Linda yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Linda yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.

Aku lakukan sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Linda dengan lembut, Linda kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis.

Meram melek kulihat mata Linda menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Linda menjerit kecil keenakan, sampai tidak berapa lama.Oom, enak banget sih, Linda senang sekali, terussinnn pinta Linda.

Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Linda, dan Linda semakin mendesah tidak karuan. Aku yakin Linda hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.Oommm ssshhh Linda mau pipis nich..

Linda merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.Tahan dikit Linda tahan yaaa sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.

Udah ngga tahan nich Oommm aahhhTubuh Linda mengejang, tangan Linda berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya.

Linda ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak.

Itulah cairan mani nikmatnya Linda.Oohhh Oom Agus Linda merasa lemes dan enak sekali apa sih yang barusan Linda alami, Oom? tanya Linda antara sadar dan tidak.

Itulah puncaknya Linda..,Linda telah mencapainya, pingin lagi ngga? tanyaku.Iya.. iya.. pingin Oom jawabnya langsung.Aku merasakan kalau Linda ingin merasakannya lagi.

Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Linda istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Linda untuk meminumnya.

Baca Juga : Ngentot Dengan Teman Sekantor Saat Jauh Dari Istri

Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Linda dalam keadaan segar bugar.

Tidak berapa lama, Linda kulihat telah kembali fit.Linda tadi Linda sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Linda ingin mencapainya lagi kan..? bujukku.

Iya Oom, mau dong Linda mengiyakan sambil manggut-manggut.Ini nanti bukan puncak Linda saja, tetapi juga puncak Oom Agus, ini finalnya Linda kataku lagi menjelaskan.Final? Linda mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.

Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang memek Linda, Oom jamin Linda akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi. akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.

Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang memek Linda kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu Linda sambil menunjuk lubang nikmatnya.Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..? pintaku lagi.Iya deh Oom Linda secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.

Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Linda yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya.

Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Linda merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Linda mengaduh dan menjerit karena merasa perih.

Aku menyuruhnya menahan. Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat.Blusss Linda menjerit cukup keras, Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?Udah sayang tahan ya kataku sambil mengelus-ngelus rambut Linda.

Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Linda ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti.

Beberapa waktu, Linda pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan mani Linda yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah.

Aku menggenjot maju mundur dengan cepat. Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata. Hisapannya memang tiada duanya. Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Linda pun sudah sedemikian banyaknya.

Sambil kuterus berpacu, puting susu Linda kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Linda aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya.

Aku merasakan Linda sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Linda. Aku ganti posisi.

Jika tadi aku yang di atas dan Linda yang di bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Linda yang di atas. Linda seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Linda.

Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Linda di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku.

Aku menegang hebat.Crruttt crrutttCairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Linda, sedangkan Linda sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Linda.

Linda kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Linda langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar, kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya.

Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Linda atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba.

Keesokan harinya, Linda mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Linda, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Jaka dan Tante Nidia.


Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,
 

Nikmatnya Ngentot Dengan Mbak Risma

Awal pertemuan ku dengan mbak risma waktu saya teratur antar jemput ponaan TK. Mbak risma yaitu salah seseorang orangtua murid di TK itu, kebetulan anak nya serta keponaan ku rekan sekelas. Perkenalkan, nama ku Alfa, barusan usai kuliah di kampus negeri di Medan, pada saat menanti panggilan pekerjaan, saya ditugaskan kakak ku untuk antar jemput anak nya sekolah.
Jalinan ku dengan mbak risma berlangsung saat intensitas bersua kami yang teratur. Gambaran ku perihal mbak risma, kulitnya putih mulus, tinggi 165 cm, tubuhnya imut2, rambutnya sebahu dicat mawna manggis, dada nya tak terlampau besar, cuma segenggam saja rasa ku, namun sanggat bulat, memiliki bentuk sangatlah indah, pantat nya juga bulat. Perjumpaan pertama ku dengan mbak risma saat acara memberi warna yang diselenggarakan sekolah dengan salah satu mall. Acara dikerjakan sepulang sekolah, waktu itu keponaan ku maksa supaya amel anaknya mbak risma turut berbarengan kami, pada akhirnya keinginan mereka ku iyakan. Tetapi terlihat muka sunggkan mbak risma.

Mbak risma : aduh, dek. Bagaimana? Nga ngerepotin kan jika kami numpang sama adek.
Saya : ya gpp sih buk. Kan sekalian, lagian anaka2 juga kelak diperjalanan dapat main.
Mbak risma : duh, makasi lo.
Saya : yaudah, kita pergi saat ini? Kita naik mobil saya saja ya, mobil ibuk sini saya parkirin di halaman sekolah.
Mbak risma : oke! Segera mbak risma menyodorkan kunci mobil nya.
Mobil honda brio hitam punya mbak risma sangatlah enak harumnya, kuperhatikan seisi mobil, sangatlah rapi. Ada hal menarik kudapati dari isi mobil mbak risma, di jok belakang kutemukan G-string merah maroon yang sangatlah seksi komplit dengan stempel harga. Pikir hati ku mungkin saja terjatuh dari belanjaan mbak risma. Sesudah kuparkirkan, saya keluar serta kami pergi.
Perjalanan ke acara memberi warna memanglah tdk demikian jauh, cuma saja macet nya jalanan bikin perjalanan jadi sangatlah lama. Disela2 kemacetan itu, kuamati gerakan badan mbak risma yang duduk percis disamping ku. Dengan stelan lejin hitam ketat dipadukan dengan kaos ketat serta cardigen, mbak risma tampak sangatlah seksi.


Tiba2 saya terperanjat, mbak risma membuyarkan lamunan ku.
Mbak risma : hey, uda lampu hijau tuh. Ngelamun saja.! Sembari dia senyum. Ngelamunin apa sih?
Saya : ah, nga buk, nga ngelamunin apa2, hanya menghayati lagu diradio ini saja.
Mbak risma : ohhh. Eh, btw nama anda siapa, kita uda selama ini perjalanan masih tetap saja belum kenalan.

Saya : nama saya alfa buk, bila ibu?
Mbak risma : saya risma, panggil saja risma atau mbak risma. Stop panggil saya ibu, apa saya se ibu-ibu itu yah?
Saya : eh, ia deh mbak. Nga kok, mbak masi tampak muda, masi keliatan ketat lagi.
Mbak risma : KETAT? Ketat apanya? Sembari mbak risma mencermati tubuhya.
Duh, keceplosan nih. Ingin ngeles apa nih. Apa jujur saja?
Saya : anu mbak, itu yg ketat. Sembari saya nunjuk kesembarang tempat. Sembari mata konsentrasi kedepan.

Mbak risma : oh, ini toh yg ketat!
Tiba2 saya ngecek posisi tanggan ku, nyatanya percis didepan dada mbak risma. Aduh, malu besar.
Saya : sorry lo mbak, bukannya nga sopan, hanya saya sembarang nunjuk saja, nga ada kemauan nunjuk itu nya mbak.
Mbak risma : heeehhe, gpp lagi, mbak juga senang bgt sama bentuk dada mbak, masi terus kenceng. Sembari dia tersenyum manis.
Anak2 tidak menghiraukan kami, mereka berdua repot main game di ipad ku.
Sesampainya di mall, anaka2 segera kami antar kan ke tempat anak2 yang lain ngumpul. Terlihat sudah disiapkan paket makanan mekdi untuk anak2 peserta serta anak2 yang pasti sudah dikordinir gurunya. Lantaran uda tengah hari perut juga mulai lapar. Tiba2 mbak risma ngajak makan. Kami juga kerestoran seafod dilantai 3. Selama perjalanan mbak risma jalannya mepet ke tubuh ku. Ku singkap tangan ku kedepan hingga pinggul kami melekat. Dalam hati mbak risma ini tunjukkan tanda.

Selama makan kami banyak cerita, perihal kuliah ku, status LDR ku sama pacar yang masih tetap kuliah di jawa.
Saya : ayah nya amel nga pernah jemput mbak, kerja di mana?
Mbak risma : mbak uda satu tahun menjanda, cerai lantaran banyak pertikaian. Sembari mbak risma melepas cardingannya lantaran lumayan gerah lantaran restorannya padat serta dampak makan pedas. Serta nyatanya mbak risma cuma gunakan pakaian yukensi. Waw!! Saat itu juga lgsg saya horni simak mbak risma, bayangan BH hitaam mbak risma bikin ku sangatlah terangsang. Pembicaraan kembali ku teruskan.
Saya : bermakna mbak risma single parent dong ya satu tahun ini. Trus G-String nya buat apa mbak. Aduh, kembali saya keceplosan.

Mbak risma : G-string? Kok? Mbak risma bingung.
Saya : aduh mbak, tadi saya simak ada G-string di mobil mbak. Maaf mbak, saya keceplosan.
Mbak risma : yauda lho, gpp. Ia, mbak seneng bgt pakai g-string. Terkadang siap mandi malam mbak berniat pakai, trus selfie didepan kaca. Narsis2an pakai g-string. Saat ini juga pakai g-string.
Mendengar cerita mbak risma, burung ku hanya dapat ngaceng sekeras2 nya.
Mbak risma: emg pacar mu nga mempunyai gituan?
Duh, petanyaan mbak risma menjebak.


Saya : ada sih mbak, tempo hari pernah dia liatin dikit saat dia make.
Mbak risma : dikit doang? Pelit sangat pacar anda ngasi dikit doang.
Saya : hehe, ia sih. Maka dari itu saat ini masi membayang2kan.
Mbak risma : duh kasian, kelak jika ada saat mbak liatin deh mempunyai mbak. Mbak risma merayu.
Saat itu juga seperti disambar petir mendengar perkataan mbak risma. Kemudian acara usai, mbak risma serta amel kuantar ke sekolah untuk mengambil mobil. Saat sebelum berpisah mbak risma mintak tukeran pin. Segera ku accept.

Malamnya saat sebelum tidur, ponsel ku bunyi, pesan dari mbak risma, sungguh terperanjat saya mbak risma kirim photo nungging dengan gstring ungu. Berapakah detik lalu, di kirim photo pusar nya dengan tali gstring serta jembut tidak tebal. Kemudian bertubi2 mbak risma kirim photo syurnya. Nafsu ku uda dipuncak, kupelorotkan celana ku, ku kocok burungku dengan sangatlah lembut. Desahan ku, kurekam kukirim ke mbak risma serta waktu puncaknya peju yg meleleh di burung ku, ku photo serta kukirim sama mbak risma. Mbak risma membalas dengan kirim voice note, dengan suara mendesah mbak risma ngomong ” alfa, besok sesudah antar sekolah, kita ngentot ya sayang, mbak uda hilang ingatan malam ini kamu bikin, pepek mbak uda denyut. Anda mesti tanggung jawab.

Besok paginya, saat sebelum pergi berniat saya mandi bersih serta harum. Kuantar keponaan ku, setelah itu segera ku buntuti mbak risma yang telah jalan didepan. Rumah mbak risma yang lumayan besar dengan garasi yang dapat menyimpan dua mobil segera ditutupnya rapat. Burung ku uda sangatlah kuat menahan gairah bercinta dengan mbak risma. Turun dari mobil, mbak risma segera hampiri ku, dipeluknya segera badan ku, tangannya segera dielus2 keseluruh badan ku. Disingkapnya kaos ku, saya yang cuma memakai boxer segera ditelanjangi nya. Diemut emutnya bibir ku hingga ke lidah. Eummmh, alfa, sayaaaaang,, huwhhh, desah mbak risma. Tangan ku dengan sigap buka daster nya, nyatanya mbak risma tak menggunakan dalaman apa pun. Dada nya menggantung sangatlah indah, puting cokelat mudanya tegang menantang untuk dihisap. Ku hisap puting mbak risma, sembari mengelinjak tangan nya main diburung ku. Di kocoknya, enak sekali terasa.

Mbak risma : faa, masukin.. Mbak uda ingin dientoti sama alfaaa.. Cepat sayang, emuuah.
Ku angkat mbak risma keatas kap depan mobil ku. Kulentangkan dia, bulu kemaluannya yg tidak terlampau lebat mencuat kepermukaan, ku jilati klitoris mbak risma, kusedot hingga dia menjerit nikmat.
Mbak risma : faaa, enak syang, terusin. Sedot sayang. Eummhhh, ahhhhh… Sayang. Sembari ditekan2 nya kepala ku di antara memeknya.
Tidak Tahan lagi, burung ku juga ku gesek2kan ke memek mbak risma, muka mbak risma memerah, nafasnya tersekal, tidak teratur. Hingga pada akhirnya kumasukkan kepala burung ku, kumain2kan disetengah dalam memek mbak risma.

Mbak risma : masukin sayang, masukin seluruhnya.. Ahgggghhh. Mbak uda ingin dientotin sama anda, mbak uda lama nga merasakan ini. Mari sayang. Mbak risma memelas manja, sembari pinggul ku ditarik2nya agar burung ku amblas kedalam. Tetapi mbak risma kubiarkan rasakan kegatalan ini. Hingga selanjutnya ku amblaskan seluruhnya burung ku kedalam memek nya, kuhentak hingga mbak risma menjerit. Oucccchhhh sayang, enakkkk. Enak sayang.. Uuuuuwhh, uwwwwh sayang. Ku enjot mbak risma tampa ampun, dengan sangatlah brutal ku entoti mbak risma.. Suaranya terputus2, tak tahu apa yang disampaikannya, tetapi mbak risma sangatlah menikmatinya, tangannya mendekap punggung ku, merasa kuku-kukunya dikulit ku.

Mbak risma : lagi sayang, yg kencang sayang, buat mbak terangsang sayang, buat mbak mucrat dahsyat sayang. Ouchhh, ugghhhh. Uhhhhhh. Enak alfaaaa, anda benar2 kuat faaaa. Uhhhh. Kepala burung ku merasa mendenyut, kelihatannya akan meletus.
Saya : mbak, ditembak di mana, saya ingin keluar nih, mbak…. Mmmhhhh, ahhh. Sembari ku pompa selalu memek mbak risma.
Mbak risma : di dalam saja sayang, kita samaaaaa, mbak juga uda tidak tahan, ingin keluarrrrr. Occccchhhh.
Tubuh mbak risma menegang, cengkramannya makin kencang.
Mbak risma : faaaa, mbak nga kuat, kita keluarin ya sayangg ku, uuhhhhhgggg, ahhhhh.. awhhhhhh..
Saya : ia mbak. Kusemprotkan mani ku di dalam memek mbak risma, merasa hangat. Mbak risma terkulai lemas sinyal senang.

Kulihat jam didinding memberikan jam 10 pagi, TK pasti belum pulang. Tanpa ada bertanya segera ku angkat mbak risma kedalam rumah.
Saya : mbak, saya ingin mbak yang di atas, saya ingin WOT.
Mbak risma : ia sayang, kita main didepan tivi saja ya. dengan posisi burung ku yang masi menancap di memek mbak risma, kuangat dia dengan sangatlah gampang. Kusandarkan tubuh ku disofa depan tivi. Ouh…. Mbak risma menjerit kecil. Sayang, waktu nya mbak yang puasin anda ya. Pinggul mbak risma mulai menggoyang kedepan kebelakang. buah dadanya yang gantung2 sangatlah menggairahkan. Ku remas buah dadanya. 

Goyangan mbak risma sangatlah luar umum, yang buat horni berat itu, ekspresi mbak risma yang memejamkan mata nya, sembari bibir bawahnya digigit-gigit kecil. Sunggu menggairahkan. Pada akhirnya sesudah 30 menit ngesex ronde ke-2, kami juga klimaks lagi. Mbak risma menjatuhkan seluruhnya tubuhnya di atas tubuh ku. Sembari ku ciumi berwajah, kubisikkan kata2 nakal. Kemudian kami mandi berbarengan, di dalam kamar mandi juga kami lakukan blowjob.
Hingga sekarang ini, saya masi selalu terkait dengan mbak risma. Kami teratur lakukan jalinan seks, sangatlah bebas. Serta kuakui saya tergila2 dengan memek kelas dunia mempunyai mbak risma.


Juni 30, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Seks Dengan Istri temanku

Sebuah kisah seks cukup gila, seorang suami meminta temannya untuk ngentot dengan isterinya sendiri agar isterinya bisa hamil dan punya anak. Bagaimana kisah dewasa gila ini, selengkapnya mari kita simak kisahnya berikut ini!

Aku punya teman (ah… ah.. ah…). No, ini bukan lagunya duet ratu. Aku punya teman baik, kawan karibku di kantor. Sekarang dia sudah pindah ke kantor lain yang menawarkan offering lebih bagus. Tapi kami masih berhubungan baik karena kami berdua punya side job sebagai fotografer pre-wedding. 

Dari sinilah aku jadi akrab dengan keluarganya, meskipun sebaliknya tidak. Aku yang tinggal sendiri merantau di Jakarta tidak banyak yang bisa dishare ke temanku ini, malah justru mereka yang kuanggap sebagai keluargaku. Dengan keakraban kami, aku juga kenal baik dengan istrinya. Mereka menikah 3 tahun yang lalu. Namun hingga kini belum dikaruniai dengan buah hati oleh Tuhan.

Mereka seringkali ribut dan kawanku ini suka curcol soal hal ini. Hingga suatu ketika, sehabis sesi foto prewedding di daerah Pantai Indah Kapuk, kawanku berkata “Bro, gw udah kenal lo berapa lama sih?” “Ya dari gw masuk PT XYZ, lo kan udah lama disana yang punya kantor. mmmm… berapa lama ya? 5 tahun kali?” “Iya, selama ini gw udah nyaman banget bareng sama lo, kerja sama lo, gila2an juga sama lo” Heummmm… apaan nih, jangan2 ntar dia bilang, dia gay trus suka sama gw  “Wah kenapa nih bro, tumben2an lo aneh begini?”


“Gini bro, gw ada satu permintaan sama lo. Lo tau kan gw sama istri gw udah 3 tahun married tapi belom punya anak. Gw berdua udah cek ke dokter dan kondisi gw sama istri gw sebenernya sehat kok” “Yaaaudahalaaah” kupikir dia mau bilang apaan. “Mungkin emang belom dikasi sama Tuhan, kali lo disuruh senang-senang dulu bro, lo berdua kan kerja, jabatan oke, gaji juga oke, lo berdua bahkan sering jalan-jalan keluar negeri” Memang betul bahwa karibku dan istrinya ini dari segi karir sukses luar biasa. Sejak pindah ke kantornya yang baru, dia langsung melejit bisa menduduki posisi Senior Manager yang sangat diandalkan oleh Dewan Direksi. Istrinya pun begitu, selalu dengan gampangnya memuluskan deal-deal perusahaan, maklum istrinya bekerja di bidang distribusi komponen pembangkit listrik. Kebayang dong margin mereka gimana?

“Yaaah bukan gitu bro, gw ngerasa hidup gw hampa aja gak ada anak, istri gw juga ngerasa begitu.” “Yah, terus gimana bro, mungkin lo coba usaha lagi aja selama 1 tahun maybe” “gak bisa bro, istri gw udah nyerah”. “Oookkkeeeey, trus permintaan apaan yang lo maksud?” “Gini….” dia berhenti sejenak tidak melanjutkan kalimatnya. “Gini….” “eaaaahhhh…. lama daaah” “Iye iyeee, gini, gw minta bantuan lo untuk bikin istri gw hamil.” And I said WHATTT???? “Serius bro, lo jangan becanda deh, aneh2 aja.” aku terhenyak mendengar permintaan dia. Gila aja, ini kan sama aja aku menghianati karibku sendiri, seseorang yang sudah kuanggap kakak. “Seriusan ini…. gw udah diskusi panjang lebar sama istri gw soal ini.”

“Gak bisa lah bro, gila aja lo, gw bukannya gimana2, cuma men, lo sama gw kan udah temenan lama, gw udah anggap lo kayak abang gw sendiri, mmmm…. gak ada alternatif lain apa? misalkan bayi tabung?” “gak lah, bayi tabung kemahalan, gw udah konsul sama beberap dokter di Indonesia sama di Singapore, biayanya gede banget, bisa dapet Honda Jazz gw, belum lagi rasio keberhasilannya cuma 65%. Gw gak bisa ambil chance cuma segitu” Kawanku ini seorang akuntan yang handal, semuanya diperhitungkan dari sudut pandang matematis. Pernah kami backpackeran ke Indonesia Tengah (Bali, Lombok, Flores, Timor) yang ada kalo backpackeran kan ngegembel, seadanya duit. Ini dia nggak, semua tercatat rapi, tips tukang parkir, biaya kereta, biaya ferry dll.9900
“Yaaa, apakek, mmm…. adopsi gimana?” “nggak lah, kita gak tau orang tua si anak ini kayak gimana” “Yang nentuin sikap anak itu bukan siapa ortunya, tapi lingkungan dia? gw yakin kal… ” kawanku sudah memotong tidak mau mendengar “Gini bro, gw bukannya sembarangan minta tolong sama lo, gw udah tau background lo, gw diam-diam research tentang lo, keluarga lo, riwayat medis lo *jangan tanya gimana caranya*, ditambah lagi, gw udah kenal sama lo udah lama banget, lo orangnya gak macem-macem yaaah bandel2 dikit okelah cuma kan gak parah2 amat, lo kenal baik sama istri gw, lo kenal sama bokap nyokap gw, adek-adek gw. Ya kalo lo mau masuk Kartu Keluarganya bokap gw, pasti dengan senang hati mereka nerima. Intinya, gw udah bicarain masalah ini panjang lebar, pro-kontra, konsekuensi dan segalanya sama istri gw dan kita berdua setuju”*
“Oke, kalo boleh tau emang yang milih gw siapa, lo apa istri lo?” “kita berdua spontan kalo nggak ada kandidat yang lebih tepat selain lo” Wah terharu aku mendengarnya. “Gw gak bisa mikir sekarang nih bro, lo boleh kasi gw waktu buat mutusin ini gak? ini rada aneh dah permintaannya.”
Diam-diam setan, aku memang mengagumi istri kawanku ini. Bisa dibayangkan lah wanita muda, mmmm gak terlalu muda sih karena umurnya sekarang sudah 32 tahun, umurnya beda 5 tahun dengan umurku, berpenampilan layaknya eksekutif muda, setiap kali bertemu kalau dia menjemput kawanku ini, dia selalu menggunakan blazer kantoran yang justru menonjolkan sex appealnya. Kulitnya tidak terlalu putih, namun bersih, rambutnya dipotong sebahu, badannya juga gak terlalu langsing. Tingginya semampai, ideal jika diperhatikan mungkin tingginya sedaguku. Tapi the main attractionnya adalah her boobs. Her big melon boobs. Aku perkirakan mungkin ukurannya sudah 34D. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body mass dia yang memang tidaklah kurus. Bahkan dalam balutan blazer kerja resmi pun yang sangat tertutup, siluet bongkahan gunung kembarnya seperti menyihir untuk memandangi.


Makanya setiap kali aku ngobrol dengan istri kawanku ini, aku selalu fokus dengan ngobrol sambil melihat ke pangkal hidungnya. Aku terlalu takut untuk eye contact, tapi juga tidak mau mataku jelalatan ngeliatin toket gedenya. by the way, namaku Rendi, karibku ini bernama Wein sedangkan istrinya bernama Rini.

Sudah hampir dua minggu aku memikirkan hal ini tidak kunjung tuntas. Aku tau gimana nikmatnya menggenjot tubuh Rini dengan sepenuh nafsu, apalagi udah dapet izin dari suaminya. Namun aku masih merasa ada yang mengganjal. Aku tetap merasa tidak enak dengan Wein. Wein ini baik sekali denganku, benar-benar seperti abang sendiri. Sudah tidak terhitung berapa kali dia meminjamkanku uang untuk utang2ku, meminjamkan mobilnya, meminjamkan peralatan kameranya. Bahkan bisa dibilang, side job fotografer pre-wedding ini modalnya 90% dari dia sedangkan aku modal dengkul saja.

*TINUNINUNG* BBku berbunyi tanda pesan baru diterima. Dari Wein. “Bro, gimana nih, udah ada keputusan belom?”. Aku belum membalas, tapi pasti di ujung sana, dia sudah tau kalau aku sudah membaca pesannya. *TINUNINUNG* pesan baru masuk lagi. “Bro, please lah, help me, I have never ask you for any help. Gw bukannya mau ngungkit2 apa yang udah gw pernah bantu ke lo. Tapi please…” Mungkin kalau orang lain yang membaca pesan itu akan terbaca bahwa Wein ini pamrih dalam memberi bantuannya. Namun tidak bagiku, aku tau persis aku sudah berhutang banyak dari kebaikan yang diberikan Wein. “Oke bro, gw setuju. I hope this is not one of your sick jokes.” “GREAT!!!! gw kabarin istri gw.”

Hari itu hari Rabu, kami janjian untuk ketemuan di Plasa Senayan (PS). Aku selalu suka PS, karena gak terlalu crowded, jadinya untuk nongkrong pun enak. Kami janjian di food court. Aku sudah menunggu agak lama hampir 20 menitan, cemilan french friesku pun udah hampir habis, tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang “Hi Ren..!” salam Rini kepadaku dia tiba dengan Wein dari arah belakang. Aku kali ini benar-benar canggung bertemu dengan mereka, tidak seperti biasanya “Eeehh hai.. Mbak” “Mbak? Mbaak? sejak kapan kamu manggil aku Mbak?” protes Rini kepadaku “Grogi dia” celetuk Wein. Dan memang benar, aku lagi super grogi, tanganku seketika berkeringat basah dan aku salting. “Ren, udalah nyantai aja.” “eeeh iya Rin” “Rin? duh kamu rileks deh, sekali2nya kamu manggil aku Rini” Betul, aku selalu memanggil Rini dengan panggilan teteh. Karena dia dan Wein lebih tua daripadaku, lebih tua 5 tahun.

“So…” ujarku “Iya, so….” Rini mengulang kata-kataku dengan penuh semangat dan senyum. Aku sampai takut jangan sampai Wein cemburu, tapi nampaknya Wein oke oke saja. Wein menimpali “Makasih banget bro lo mau bantuin gw, ya yang kayak gw cerita, kita perlu bantuan lo untuk…. untuk…. ya you know” “Iya, gw ngert, trus gimana prosesnya nih. Apa gw dateng tiap hari apa, rutin. lalu ML. atau lo ada di situ ngeliatin gw sama teteh ntar jangan2? “wueeeh…. ogah meen yang bener aja deh lo jangan gila” kami bertiga terbahak2. No no… gini, gw gak mau tau, arrangementnya antara lo sama Rini aja, kalian janjian dimana, ngelakuinnya dimana, don’t tell me. I don’t wanna know. Ntar kebayang2. Hey men, lo sobat gw cuma kalo ngebayanginnya masih gimana…” canggung deh kita bertiga. Ini dia yang sebenarnya aku takutkan. Aku takut melukai perasaan Wein. Namun mengingat ini permintaan Wein dan Rini sendiri ya mungkin bisa dikesampingkan saja.
Rini kemudian menimpali. “I’ll contact you ya. btw ini ada hubungannya sama masa subur gw, jadi harus dilakuin di waktu yang pas.” aku mengangguk tanda setuju. Malam itu kami lanjut nonton dan pulang ke tempat masing2. *TINUNINUNG* BBMku kemasukan message, dari Rini, “Ren, kamu besok free gak.” “Aku sih free teh, Wein emang kemana?” “Dia lagi keluar kota. “Oke teh, jadi aku ke apartemen aja nih” “Iya you can come”

Lusanya aku tiba di apartemen, sengaja aku bilang Rini kalau aku akan datang lebih cepat mungkin sebelum gelap agar tidak terlalu larut pulangnya. Aku merasakan deg-degan luar biasa. Jujur saja meskipun aku belum menikah, aku sudah merasakan hubungan seks dengan mantan-mantanku dulu. Namun belum pernah kurasakan hal seperti ini, deg-degan luar biasa gak berhenti juga sejak turun mobil dari parkiran, naik ke lift sampai ke pintu apartemennya teteh. Setelah ku pencet bel 3x masih belum ada jawaban, lalu aku mengeluarkan BBku untuk bbmin teteh, namun disaat bersamaan teteh membuka pintu. “Haiiiyy Reeenn, I’ve been waiting for you, come in” Eeeeuuuuhhhh…. senyum teteh bikin hati melted. Aku harus berusaha untuk tidak main hati untuk urusan beginian. “Iya teh, sorry telat, tadi cari bensin dulu” “Yuk masuk”

Rini menyuruh duduk diruangan tengah, di ruang tivi. Didepan tivi terhampar spreadsheet, mirip timing untuk pipeline project, tapi ini beda, ada tanggal yang berulang. Ah! Aku baru sadar, ini adalah siklus haid dan masa suburnya Rini. “Udah research ya Teh, ini kok sampe berantakan gini” “Itu dia Ren, sebelumnya aku mau jelasin ke kamu dulu soal ini” ujar Rini yang datang dari arah dapur membawa soft drink dan diletakkan di meja kecil sebelah sofa tempat aku duduk. Belum sampai Rini sampai ke sofa, aku turun ke bawah mengobrak-abrik spreadsheet yang dibuat Rini, sok sok ngerti lah. Rini pun duduk di sofa setelah meletakkan kaleng soft drink di meja.

Sore itu Rini sangat seksi, dengan rambut diikat ke belakang dengan hanya menggunakan karet, memperlihatkan lehernya yang jenjang dan tengkuknya yang seperti mengundang untuk aku jilati, Rini memakai you-can-see warna putih yang tidak terlalu tipis, namun aku bisa melihat tali BHnya yang berwarna hitam menyembul melingkari pundak. Rendaan bra pun tercetak di you-can-see Rini dari depan melingkar ke belakang. Belum apa-apa aku sudah mikir macam2. Untuk bawahannya dia menggunakan Hotpants yang cukup pendek, celana dalamnya pun terceplak di bokongnya yang semok. Brrrr……. Rini ini benar2 didesain Tuhan untuk menaikkan birahi pria sepertinya. Aku tidak bisa bayangkan gimana Wein tiap hari, tiap malam disuguhi malaikat sempurna seperti ini.

KLOP, jari Rini disentakkan di depan wajahku “Bengongin apaan hayoooo, belom apa2an udah ngayal2? Anjir, ketauan aku memandangin dia. “Ngggg… nggak kok teh, kagum aja dan iri sam Wein bisa punya istri se-perfect Teteh” ujarku menggombal. “Bisa aja deh kamu. Jadi gini, planning aku, kita cuma ML pada waktu aku sedang subur. yang berarti 14 hari sebelum aku mens. Aku ini mensnya kan selalu tanggal 25an. Jadi ya sebelum2 itu kita ML” Kulihat jamku, melihat bagian tanggalan, masih tanggal 29. “oooo…. kirain mulai sekarang, kan masih tanggal 29 nih teh” “Ya well, aku mau test drive dulu” Apa2an nih maksudnya Rini. “Maksudnya gimana Teh?” “Hhh…. kamu ini lucu ya, super lugu. Kamu tau aku sengaja berdandan gini buat kamu?” AKu semakin bingung. Rini turun ke bawah duduk diatas karpet di sebelahku. Dia memeluk lengan kiriku dan menyandarkan kepalanya di bahuku.*

“Kamu tau gak sebenernya kenapa kita gak bisa punya anak?” “Iya, Wein juga cerita kok, katanya kalian berdua sehat tapi bingung juga kenapa gak bisa” “Itu sepotong aja ceritanya, kamu tentu ingat kecelakaan yang Wein alami 2 tahun lalu” Aku kemudian flashback, semuanya menjadi jelas sekarang. 2 tahun yang lalu, Wein terlibat kecelakaan parah di Cipularang. Bukan… bukan tempat kecelakaannya Saipul Jamil ntar dikira jadi cerita hantu. Saat melaju kencang disebuah turunan, mobil Wein diserempet oleh mobil yang menyalipnya dari sebelah kiri, mobil Wein oleng dan menabrak pembatas jalan sampai mobilnya terbalik berkali2 sebelum akhirnya berhenti terbalik setelah menabrak kaki sebuah jembatan penyebrangan di atas tol. Kondisi Wein luka parah, beberapa tulangnya remuk khususnya pinggul kiri ke bawah. Tubuh bagian atas Wein sama sekali tidak rusak, namun pinggul hingga kaki kirinya harus di operasi beberapa kali hingga perlu diterbangkan ke rumah sakit di Singapura.

“Iya aku tau teh, apa gara-gara itu We…” Rini mengangguk, aku terlalu takut untuk melanjutkan pertanyaanku, takut membuat sedih Rini. “Sejak itu Wein kehilangan fungsi seksualnya. Dia tidak bisa “bangun” lagi. Dan ejakulasi yang dia dapat hanyalah saat dia mimpi basah. Karena kecelakaan yang dia alami, dia tidak bisa menghasilkan sperma yang bagus. Dia tentu saja gak akan jujur ke kamu kalo aku tidak bisa hamil karena dia. Selama ini aku berhubungan dengan Wein hanya sebatas petting saja, atau dia memasturbasikanku dengan dildo2 yang dia beli. Aku cinta Wein, namun aku ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan selain itu, wanita mana sih yang gak ingin punya anak.” Aku terhenyak mendengarnya. “Iya Teh, aku ngerti kok” Setelah beberapa lama, wajah *Rini menjadi ceria kembali, saking cerianya menjadi lusty lagi. “So, Ren. Kamu mau kan muasin aku. Cuma kamu yang aku dan Wein percaya. Aku tau Wein pasti sakit hati dengan hal ini tapi ini justru usulan dari dia” “Iya Teh”.

Kami berpandangan beberapa lama, kemudian aku beranikan diri mendekatkan bibirku ke bibir Rini. Rini menyambutku dengan penuh nafsu, tangannya langsung memelukku dan badanku langsung ditindih saat posisiku masih terduduk di atas karpet. Dengan canggung aku hanya menempatkan kedua tanganku di pinggang Rini. Ciuman kami penuh nafsu, seperti dua pasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Kami saling berpacu berciuman, saling berebutan bibir atas, bibir bawah, main lidah dst dst. Perlahan tanganku dibimbing untuk meremas buah dadanya. Buah dadanya yang sangat besar. Tangan kananku melakukannya dengan sangat baik. Good Job! tangan kiriku melingkar meremas pantatnya yang sangat seksi. Sesekali kami bergulingan diatas karpet.

Setelah kami berdua ciuman dengan hotnya sampai bibir kami berdua nyut-nyutan, Rini melepaskan ciumannya. “Kamu tau, aku selalu kagum sama kamu Ren, sejak pertama kali ketemu. Tapi ya apa mau dikata, aku ini istri orang, tapi look here we are now.” Aku hanya bisa tersenyum, kalo lagi sange gini biasanya otakku berhenti bekerja, jadi mendingan diam saja daripada ngomong hal bodoh. Lalu Rini, beranjak berdiri dan berkata “You ready to fuck me?” “Mmmmmm…. aku gak janji Teh, aku takut gak mampu. Lagian kan aku udah anggep Teteh kayak kakak sendiri.” Rini turun kembali dan meremas celana jeansku di bagian kontolku. “Katanya si Junior nggak tuh” sambil tersenyum nakal. Rini berdiri kembali dan berjalan ke arah kamar tamu. “Jangan lama-lama ya nyusulnya” sambil membuka pintu kamar tamu dan menghilang ke dalam.

Aku setengah sadar langsung berdiri menuju tas ranselku yang tadi kuletakkan dekat rak TV, segera bongkar celanaku, celana jins dan celana dalamku dan berganti dengan celana boxer longgar andalanku. Ku berjalan menuju kamar tamu dan mengetuk sebelum masuk. Entah apa yang kupikirkan, aku masih berpikir harus bertingkah sopan kepada Rini. Begitu aku masuk, aku menemukan Rini sudah merebah di atas kasur, kasur yang biasanya kutiduri kalau aku menginap disini. Rini sudah menanggalkan you-can-see dan hotpantsnya. Yang tertinggal ditubuhnya hanyalah BH yang sepertinya kekecilan karena terlihat seperti tidak bisa menampung toket Rini yang besar, dan G-string. Rini bertumpu dengan sikunya di punggung. “Buka dong kaosnya…” setelah kubuka kaosku, aku menghampiri Rini dengan merebah di sampingnya kirinya. Rini mengubah posisinya menjadi menghadapku. Jarinya yang lentik mulai bermain-main mulai dari dadaku, turun ke bawah, masuk ke celana, pas hampir sampai di kontolku yang sudah super tegak seperti mau meledak, Rini tarik lagi jarinya keatas.

Rini kemudian menciumi badanku, menjilati putingku, aku mulai merasakan nafasku menjadi tidak beraturan. Sudah horny super bos. Sambil menciumi puting kiriku, Rini kemudian menaiki badanku, menunggangiku layaknya joki diatas kuda, memeknya yang masih tertutup G-string *di gesek-gesekan ke kontol tegangku yang juga masih tertutup celana. Aku meremas kedua bongkah pantat Rini dan sesekali membimbing gerakan pinggulnya. Rini tampaknya menikmati yang kulakukan. Cukup lama Rini menciumi putingku, bergantian kiri dan kanan, ciumannya mulai naik ke leher dan kami pun berciuman kembali. Ciuman kami sama panasnya seperti ciuman di sofa tadi. Sesekali Rini melepaskan nafasnya seakan itu yang dia tahan selama ini. Tangannya menjambaki rambutku, pinggulnya masih bergoyang. Pettingan ini kami lakukan cukup lama. Kalau Rini memang Test Drive, aku mungkin memang harus memuaskan dirinya sampai pol. Rini semakin blingsatan menciumiku, gerakan pinggulnya semakin menjadi, mengalahkan bimbingan tanganku.

Aku pun merubah posisi, kami berguling dan kini Rini berada dibawah ku, ku gesek-gesekkan kontolku ke memek Rini. Kakinya yang jenjang melingkar menjepit pinggulku sebagai reaksi gesekanku. Semakin kuat aku menggeseknya, semakin kuat pula jepitan. Sampai akhirnya seperti Rini membantingku ke sisi dan kami bersebelahan dan jepitannya makin kencang dan bergetar jambakannya juga semakin mejadi. “AaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAaaahhhhhhh…….hhhhhhhhhhh ……..” Rini sedang orgasme. Orgasme Rini ditutup dengan exhale nafas panjang Rini dan dilanjutkan dengan ciuman mesra ke bibirku. Mukaku merah padam, bahagia rasanya bisa memuaskan Rini. “Gimana Teh, barusan O ya” “Ouuuwhhh iyaaaah…. udah lama aku gak ngerasain O kayak begitu, bahkan kontol kamu pun belom masuk.” Rini kembali menciumi bibirku, tangannya yang lembut sambil mengelus-elus pipiku. AKu merasakan rasa sayang dari belaiannya, atau memang beginilah perilaku seksual Rini.

“Kamu gak mau nelanjangi aku? Aku masih lengkap gini?” “Jangan dulu Teh, Teteh lebih seksi kalo ada yang nutupin, mau pelan-pelan aja. Btw aku boleh sampe jam berapa ini?” “Terserah kamu aja..mmm… sekuatnya kamu aja…” Rini kembali menciumiku. sungguh luar biasa Rini terus-terusan menggodaku dengan body seksinya. Sambil menciumiku, Rini menggeliat-geliat, menggesek-gesekan tubuhnya ke tubuhku. Kami berdua bertukar panas tubuh, wajahnya yang nafsuin semakin menambah nafsuku kepadanya. Geliatan Rini semakin menjadi, pelan dan halus namun tau bagaimana menaikkan birahiku. Hingga menggeliat turun, sampailah kepala Rini di depan celanaku. “Buka ya” “terserah Teteh, punya teteh kok” Rini membuka celanaku sama sekali tidak menggunakan tangan, dengan bibirnya dia menarik celanaku turun kebawah. Sampai didengkul celanaku dilanjutkan dipeloroti dengan tangannya. Rini kemudian menunggangiku lagi. Otomatis posisi tubuhnya berputar. Jadi saja kami dalam posisi 69 yang super seksi.*

Aku sudah telanjang bulat sedangkan onderdil Rini masih lengkap. Rini menangkap kontol tegakku. Sesekali dia menciuminya dengan lembut. “Ren, gede amat nih, aku gak yakin muat.” “Yah teh, dicoba aja dulu, diukur pake mulut” godaku. Rini membalas dengan cubitan pelan di pahaku. Rini perlahan menciumi sekeliling kontolku hingga basah dengan air liurnya, kemudian sleebb… masuklah kontolku ke dalam mulut Rini yang di pagari dengan bibir tipis nan seksi. “Mmmmmmhhhhh…… mmmmmmhhhh……mmmmmm…..” sama sepertiku Rini sangat menikmati sepongan yang dia lakukan ke kontolku. Pinggul Rini yang saat ini ada di atas dadaku mulai menggeliat, aku cengekeram pantat Rini dan kuremas2. “Teh, kubuka ya” aku merujuk kepada G-string Rini.. “hhheee *emmmm” tanda persetujuan Rini keluar dari mulut yang masih penuh dengan kontolku. G-String Rini modelnya entah apa namanya, yang pasti hanya dengan membuka satu simpul tali di belakang G Stringnya sudah terlepas.*

Wow… lembah surgawi Rini benar-benar indah, putih dan tidak ada jembut yang tumbuh di sekitarnya, ditambah wangi sekali. Aku tidak langsung menjilati, jempolku mengelus2 area sekitaran bibir memek Rini yang masih basah dari orgasmenya yang pertama tadi. Kemudian kuciumi saja memeknya, lama kelamaan ciumanku berubah menjadi jilatan, tidak ada sudut memek yang luput dari jilatanku. Goyangan pinggul Rini semakin menjadi, jilatanku juga tidak bisa kalah, aku pun semakin menjadi menjilatnya. Rini pun mengimbanginya dengan menghisap, menjilati, menciumi kontolku dengan liar. Bijiku pun tak luput diciumi olehnya. Saat Rini semakin turun ke bawah, aku tau dia mau menjilati lobang sunholeku. Aku menolak. Kutarik tubuh Rini supaya mulut Rini kembali sejajar dengan kontolku dan kuarahkan kontolku ke mulutnya kembali “Jangan Teh, jangan ke situ, aku gak suka” “Okemmm…… mmmm…. Ren, as you wish….mmmmmhhhhmmmm” Ya men, plis deh, dia cium silitku, aku dan dia nantinya ciuman, ya apa bedanya aku cium silit sendiri.
Aku lanjutkan menjilati memek Rini yang semakin basah. Rini juga sudah mulai panas, tanganku dengan lihai bergerak kepunggungnya, membuka kaitan BHnya dan melepasnya. Aku tidak bisa melihatnya namun aku bisa merasakan, toket kencang nan kenyal menekan pinggang depanku. 

Kutengok ke kananku, ternyata lemari pakaian kamar tamu ada cerminnya. Aku bisa melihat dengan jelas posisi kami benar benar hot. Sambil meneruskan jilatanku, aku merogoh toket Rini untuk kuremas-remas dengan kedua tanganku. Posisinya memang sulit namun sepertinya Rini menyukainya “Teruuuuussss…..mmmmmmhhhmmm…. teruuuss….” Rini menggumam. Setelah berapa lama, dan setelah beberapa sedotan tiba2 paha Rini melingkar erat *memiting kepalaku erat di antara selangkanganku, dan CRrroooooottt……… keluar cairan hangat dari memek Rini. Ternyata dia O yang kedua kalinya, Rini gemeteran menahan Orgasmenya kali ini sambil meremas pahaku dalam posisi membungkuk.*

“AAAaaaaahhhhhhhhh…. ya ampuuuuuuunnnhhhh….hhhhh… kamu hebat banget aku udah dua kali…” Rini langsung berbalik badan dan berkata “Now for the main course-nya ya. Rini jongkok diatas pinggangku, berupaya untuk memasukkan kontolku ke dalam memeknya, namun sudah beberapa detik sepertinya dia kesulitan, aku langsung memeluknya dan berusaha menukar posisi, membantingnya dengan lembut ke kasur dan membuka kedua kakinya. “Iya, main coursenya nih, siap-siap yah.” Ku perlahan mulai memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Memek Rini benar-benar sempit, aku tak mengerti, mungkin karena sudah lama tidak pernah dimasuki kontol, tapi harusnya dengan dua kali O sudah bisa dengan mudah dicoblos. Apa mungkin memeknya yang terlalu kecil dan kontolku yang kegedean. Atau memang keduanya. “Sempit nih Teh” “Lanjutin…. lanjutin… aku gak kenapa2? dengan satu sodokkan kuat namun perlahan, akhirnya Kontolku bisa menembus liang vagina Rini. “AAAAAAaaaakkkkkhhhh….” jeritan keras Rini dan cakaran di punggungku menyertai tusukanku.*

AKu perlahan mulai genjot, rasanya luar biasa, Rini yang tadinya meringis kesakitan lama-lama terlihat menikmati, makatanya sudah merem melek gak karuan. Nafasnya bersuara tak beraturan dan seirama dengan sodokanku. Dalam posisi ini kami bergumul lama sekali, beberapa kali Rini memiting pinggangku namun aku tetap sodok saja. Lalu Rini mencoba mengganti posisi ingin di atas. Rini mendorong tindihanku dan berbalik memindihku. Semua dilakukan tanpa kontolku terlepas dari memeknya. Gantian sekarang Rini yang memompa kontolku. Sungguh nikmat melihat wanita sesempurna Rini sedang menikmati bercinta denganku. Toketnya yang besar dan kenyal menggandul gandul seiring dengan genjotannya dia. Sesekali Rini pun melenguh dan menghela nafasnya panjang. Jika Rini sudah agak capai, Rini memelukku, namun seringnya dia duduk diatasku memamerkan toketnya yang besar. Tangannya membimbing tanganku agar tetap meremas buah dadanya dan memainkan putingnya. Sesekali aku pun menjilati putingnya.*

Masih dalam keadaan pinggulnya memompa kontolku. Aku beberapa kali berusaha merubah posisi menjadi man on top lagi namun Rini menahan. ia masih ingin menguasai kontolku demi kepuasannya untuk beberapa lama. Tiba2 genjotan rini semakin kencang. Kedua kaki Rini memiting pinggulku dan tubuh Rini ambruk ke tubuhku dan Rini menyerangku dengan ciuman ganas. Rini O ketiga kalinya. Aku semakin nafsu melihat Rini yang sudah O, membalikkan posisi menjadi man on top, mumpung Rini sedang tidak ada tenaga untuk melawanku. “bentar…hhhh… time outtt..hhhh” Ujar Rini menyerah. “Jangan Teh, tanggung, ayo lagi.” Aku kembali menggenjot, tidak tanggung-tanggung aku menggenjot dengan rpm cepat dan konstan, Rini semakin menggila dan berteriak2. Sesekali aku mencumbu bibirnya, menjilati putingnya, menciumi lehernya, menjilati kupingnya. Diperlakukan seperti itu genjotan Rini dari bawah semakin menjadi.*

Saat dipuncak2nya aku keluarkan kontolku. Kutarik tubuh Rini dan kubalik badannya sampai Rini nungging di hadapanku. Disuguhi dengan pemandangan berupa bemper yang sangat seksi, ku langsung masukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Ku raih dua bantal untuk menopang tubuhnya dan kumulai genjot kembali. Rasanya dengan posisi ini aku akan cepat keluar. Kugenjot dengan cepaat cepaaat aaaaaahhhhhhhhh “Teeeeeehhhh…. aku mau keluarrrr….” “Iyyyaaa Reeeennnnn…. keluarin ajaaaa” genjotanku kulanjutkan, rasa semriwing disekitar kemaluanku sudah mengumpul namun entah kenapa tidak keluar2 juga. Rini sepertinya sudah menyerah, dia tidak bisa lagi melawanku, akhirnya dia dalam posisi tengkurap, membuang bantal dari bawah tubuhnya dan ambruk ke kasur. Dengan posisiku menindih Rini tanganku melingkar ke depan meraih kedua toketnya. tak luput kembali kuciumi tengkuk dan leher belakangnya. Rini yang sudah tak berdaya masih terangsang dengan ciuman2ku.*

Hingga akhirnya, ledakan itu muncul “TTttttteeeeeehhhhhhh…..AAAAaaaaaaahhhhhhh…… ….” Kubuang semua cairan spermaku. Belum pernah aku selega ini melepaskan spermaku ke dalam liang vagina seorang wanita. Biasanya aku menggunakan kondom ataupun buang diluar. Namun sensasi buang di dalam tanpa kondom memang lebih nikmat. CRrrrrroooooooooooootttt…..crrrrrttttt crrrrrtttttt…. aku bisa merasakan denyutan memek Rini menyambut datangnya sperma2ku. “Enaak ren” “Enak banget Teh” “Bukan, bukan, tadi aku bukan nanya ke kamu, aku bilang ke kamu dientotin kamu itu nikmat banget. Aku beruntung banget setelah sekian lama puasa langsung dapet yang kayak kamu” Posisi kami masih dalam posisi bercinta kami sebelumnya, aku masih menindih Rini dari belakang dengan kontol masih terhujam di dalam namun akhirnya aku ambruk kesamping. Kuciumi pundak Rini, kubelai dengan lembut punggungnya dan kubelai rambutnya yang tadinya sudah berantakan. Kami berdua pun ketiduran.
Aku terbangun melihat jam sudah di pukul 10.30 malam. Aku melihat kesampingku, Rini tidak ada. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, Rini masuk kembali dan langsung menyerangku. Malam itu kami lagi2 bercinta hingga pagi.*

Setelah test drive yang pertama ini kami pun rutin melakukan seks selama lebih dari 1 bulan. Seringnya saat Wein tidak ada di rumah, atau gantian di apartemenku atau kami ke luar kota. Sampai akhirnya berita gembira itu hadir, Rini positif hamil. Wein dan Rini dan juga Keluarga besarnya gembira bukan main. Aku pun senang akhirnya aku menjadi ayah dan juga bisa membahagiakan Wein. Namun biarlah Wein yang mengurus anak ini dengan lebih baik. Aku dan Wein pun masih bersahabat hingga kini. Tapi yang Wein tidak tahu, meskipun sudah lewat 3 tahun Rini berhasil hamil dan melahirkan anak dariku, namun Aku dan Rini masih sering bercinta. Mungkin saja Wein tahu dan membiarkan. Entahlah, aku tak tahu bagaimana mengakhirinya. Bercinta dengan Teh Rini benar2 bikin ketagihan.


About