cerita dewasa 2018
Poker V Online

Kamis, 25 Oktober 2018

Oktober 25, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Kan cuma dipoto… kamu tetap akan masih perawan…, ujarku menyakinkan lolita pembantuku yang masih berusia 16 tahun masih terlihat polos, namun yang membuatku tergiur adalah tubuhnya yang sudah membentuk indah dengan buah dada yang menyembul seksi dan kulitnya yang putih ditambah wajahnya yang masih imut.
kalo kamu mau…. uang ini gak usah di cicil…, seraya ku raih tangannya dan kuberikan uang 5 juta ditangannya yang ia butuhkan untuk membayar biaya rumah sakit ibunya di kampung.

jam menunjukan pukul 10 siang saat aku kembali dari kantorku dengan alasan mengambil dokumen yang tertinggal dirumah, hari ini aku menagih janji lolita disaat jam kerja dengan begitu istriku pun sedang berada di kantornya. dadaku berdegup kencang penuh napsu saat lolita membuka pintu gerbang. dari dalam mobil ku pandangi wajahnya, dadanya yang menyembul dibalik bajunya dan pinggulnya yang meliuk indah.

tapi… bapak janji ya, saya cuma dipoto…. jangan diperkosa pak… ucap lolita, dan kuyakinkan kepadanya, aku tak akan merenggut keperawanannya.
pada awalnya kuambil beberapa poto dengan kondisi lolita masih mengenakan baju lengkap, kuminta ia untuk berpose sesuai keinginanku.
roknya diangkat… pintaku seraya kubidik dan kuambil gambarnya. hingga perlahan baju dan rok nya kuminta dilepasnya satu persatu sambil kuambil gambarnya.
buka ta… pintaku saat tangannya terhenti membuka bra-nya. dan perlahan bra itu terlepas dari kedua buah dadanya yang ranum dan montok menggantung bebas begitu indah. kuminta agar ia berpose sambil kupuji keindahan buah dadanya.

dan akhirnya kuminta lolita melepas celana dalamnya.tanpa menunggu lama ia menurunkan celana dalamnya dan melepas dari kedua kakinya. bulu-bulu lembut hitam menghias di pangkal selangkangannya. dengan usianya masih 16 tahun bulu kemaluannya masih terlihat lembut dan indah dan aku beraksi dengan kameraku hingga kuminta ia untuk mengangkang dan memperlihatkan vaginanya.
aaah..ta cantik banget memek kamu… pujiku. sungguh vagina perawan asli masih mulus dan bibir lubang yang masih tertutup rapat.

ku letakkan kameraku. sudah ta… ujarku kepada lolita yang meraih pakaiannya tapi segera kuminta agar tak dipakainya dulu.
aahh…paak…!, sergah lolita saat melihatku membuka celanaku.
enggak ta…tenang… cuma mau kasih liat…,kutenangkan dan kuterangkan bahwa aku cuma ingin memperlihatkan kepadanya. kukeluarkan kontolku dari seleting celanaku menegang menjulur keluar dihadapan lolita yang terpana melihat kontolku.
kukocok kontolku dihadapannya yang masih telanjang menyaksikanku.
tolong sebentar ya ta.. cuma mau ngocok biar keluar…ujarku kuminta agar lolita untuk duduk dengan kaki mengangkang menghadapku.
uuuhh… ta… memek kamu cantik banget…pujiku dengan tangan semakin kukocok lebih cepat sambil melihat kearah vagina nya yang masih perawan. bahkan setelah kuyakinkan dan lolita percaya aku hanya ingin melihat sambil mengocok ia mengangkangkan kedua kakinya lebih lebar memperlihatkan kepadaku. jari lentiknya membuka belahan vaginanya sehingga itilnya semakin terlihat menonjol kemerahan dan lubang kenikmatannya yang juga kemerahan terlihat basah.

toket abg

ta.. kamu mau tolongin gak ?, tanyaku agar ia mau mendekat dan mengocokkan kontolku dengan tangannya.
biar cepet keluar ta…pintaku lagi. dan kulihat lolita beranjak dari duduknya mendekatiku setalah kambali kuyakinkan hanya ingin dikocokin tangannya. tubuh telanjangnya deket dihadapanku.aku duduk saat tangan lolita meraih kontolku dan perlahan dengan lembut mengocoknya.
aaaah… enak banget ta…pujiku. sesaat aku terpejam menikmati kocokan tangannya.
teruss. ta…pintaku lagi. tangan lentiknya mengocok semakin cepat kontolku yang semakin mengeras. kuliat kedua buah dadanya yang menggantung bebas bergerak sungguh indah.
ta boleh pegang ya…?, pintaku dan lolita mengangguk kepadaku dan membiarkan tanganku membelai buah dadanya. kubelai dan kuremas perlahan memberi sensasi yang begitu nikmat hingga akhirnya aku menggeram kusemburkan spermaku yang memancar keatas sebagian mengenai wajahnya yang terkejut.

aku terlentang kubiarkan kontolku yang sudah lunglai dan lolita membersihkan tangannya dengan tissu.
sekalian ta… pintaku untuk membersihkan spermaku yang berceceran di paha dan perutku. dengan menurut lolita membersihkannya. sambil kuminta agar tak memakai pakaiannya dulu.
malu ah pak… ucapnya.
kok malu ? kan telanjang bareng…ujarku dan ia hanya tersenyum malu.kupandangi lekukan pinggulnya dan bokongnya yang menyembul mulus dengan kuliatnya yang putih. aku meminta ijin untuk menyentuh dan menjamahnya. lolita hanya diam tersenyum dan membiarkan tanganku yang mengelus pinggangnya kemudian kebawah merekas bokongnya.
kamu udah pernah ngocok pacar kamu ya ta ?, tanyaku sambil ku elus pahanya, lolita hanya terdiam sambil tersipu malu.
udah pernah ya… nakal ya kamu…godaku.
bapak kok tau…, ucapnya dengan wajah memerah.
ya tau lah… dari cara kamu ngocok tadi…enak banget. ujarku sekenanya.
pernah isep juga ya…?, tanyaku lagi dan lolita mengangguk tersipu malu.
iih tau gitu minta isep aja… ujarku.

kurapikan pakaian karena aku harus kembali ke kantor aku meminta lolita untuk tak mengenakan pakaiannya sampai ia melepas aku di ruang tamu dan menutup pintu rumah.

——————————-

sudah lama pikirku setelah pemotretan itu. sambil kulihat poto-poto lolita dan kupandangi poto lolita yang telanjang duduk mengangkang memperlihatkan vagina nya yang masih perawan.
gak dipoto kok ta.. cuma pengen dikocokin kayak waktu itu…ujarku. siang itu aku kembali dari kantor.

ku rangkul lolita menuju kamarnya.
boleh cium ya ta.. ujarku.
boleh pak…, jawab lolita dan membiarkan pipinya kucium. kuraba dadanya membuar lolita melenguh manja kepadaku. lolita melepas semua pakaiannya telanjang bulat dihadapanku sementara kukeluarkan kontolku yang kuelus sambil memandang kemulusan tubuhnya yang telanjang memamerkannya dihadapanku. lolita membuka kedua kakinya saat melihatku mulai mengocok.
lolita mendekatiku saat kocokanku semakin cepat, tangannya mengambil alih tanganku dan mengocoknya dengan nikmat sambil tanganku beralih ke buah dadanya yang ku jamah dan kuremas-remas. sesekali tanganku mengelus bokongnya merayapi pinggulnya dan pundaknya dan kembali meremas buah dadanya. hingga akhirnya kusemburkan spermaku oleh tangannya.

——————————-

aku beranjak dari ranjang setelah kupastikan istriku terlolitap oleh obat tidurnya. mengendap-endap aku menyelinap ke kamar lolita yang tak terkunci dan kudapati lolita yang tertidur dengan rok nya yang tersingkap. terlihat celana dalamnya yang putih membungkus vaginanya yang nampak bibirnya menerawang dibaliknya.

ingin rasanya kusetubuhi lolita namun aku sudah berjanji kepadanya untuk tidak merenggut keperawanannya. hingga selama ini aku hanya bisa memandang dan memegang tubuhnya sambil menyemburkan spermaku ditangannya.

malam ini kubangunkan lolita dan kuminta ia untuk mengocok kontolku lagi. hingga aku menyemburkan spermaku diwajahnya dan aku kembali kekamarku.

kamu telanjang ta… pintaku dengan tubuhku yang sudah telanjang kuyakinkan lagi dengan janjiku yang tidak akan merenggut keperawanannya.
cuma tidur telanjang bareng kayak suami istri gitu kok…cuma peluk-pelukan aja gak sampe dimasukin…. jelasku dan lolita menuruti keinginanku melepas dasternya, BH nya dan celana dalamnya.

kupeluk tubuh mulus ABG ini usianya masih 16 tahun mulus dan indah.
sambil tiduran yuk ta…ajakku, ku bimbing ke kasurnya berbaring dan aku ikut berbaring.
bapak janji gak akan perawanin kamu, ta…ucapku.
ini cuma pelukan seperti suami istri…. jelasku lagi. lolita hanya mengangguk dan pasrah saat kucium bibirnya. kubelai bulu kemaluannya dan semakin dalam masuk ke pangkal selangkangannya saat kuraba belahan vaginanya yang basah berlendir. kulumat bibirnya sambil aku menggumuli tubuh telanjangnya yang melekat menyatu dengan kulit tubuhku. kuciumi lehernya sambil kuremas-remas lembut kedua buah dadanya.
eesshh,,, eeeehh… lenguhnya saat ku hisap puting susunya, kuhisap ku jilati dengan lidahku membuatnya menggeliat penuh kenikmatan.

aku beringsut kebawah, ku elus kedua pahanya dan ku buka kedua kakinya.
aaaahh…lenguh lolita, saat kujilat vaginanya dan itilnya yang membuatnya menggelepar tak kuasa menahan kenimatan ini. aroma vagina perawan ini sungguh luar biasa harumnya. hinga kubuat lolita menggelepar mengalami orgasme oleh lidahku yang memainkan itilnya.

nafas nya tersengal, kupeluk dengan lembut dan ku cium pipinya.
enak ta…? bisikku dan lolita mengangguk memandangku sayu.
gantian ya ta… ucapku seraya kutindih tubuh telanjangnya, kuselipkan kontolku dislolita pahanya dan sambil kulumat bibirnya. kugoyangkan pinggulku hingga kontolku yang terjepit pahanya bergesek nikmat dengan pahanya yang mulus. namun semakin lama kurasakan kepala kontolku tersentuh pangkal selangkangannya, menyentuh dan menyundul bibir vaginanya.
ta…bisikku, kedua paha lolita semakin terbuka hingga kontolku tak lagi terjepit pahanya dan dengan kepala kontolku yang tepat terselip dibibir vaginanya. ingin rasanya aku mendorongnya hingga kepala kontolku melesal masuk kedalam vaginanya. namun aku hanya terdiam memandangnya.
ta…? bisikku. lolita menatapku dengan tatapannya penuh harap.
boleh dimasukin ta…?, tanyaku dan kulihat lolita mengangguk. birahiku seakan tersentak bersorak gembira.

sesaat kupandang wajah cantiknya dan ku belai rambutnya, ku kecup bibirnya dan perlahan ku dorong pingulku hingga kepala kontolku menyeruak bibir vaginanya dan semakin dalam masuk ke lubang perawannya.
aaaahh… lenguh lolita memejamkan matanya dengan wajah terdongak keatas. ku hentikan sesaat dan kodorong lagi perlahan hingga wajahnya kembali terdongak keatas.
ooooohhh…pekik lolita saat semakin dalam hingga terbenamlah kontolku di dalam lubang perawannya. hangat sempit menjepit nikmat kontolku yang mulai bergarak keluar dan kembali masuk.

toket abg

uuhh.. nikmat sekali vagina perawan ini, pikirku semakin lancar kontolku keluar masuk dan semakin terdengar lenguhan lolita yang semakin sering terdengar.
enak ta ?, bisikku dan lolita hanya mengangguk. sukurlah pikirku yang berarti ia sudah bisa menikmati kontolku yang semakin cepat menghujam hujam vaginanya. hingga tak lama tiba tiba tubuh lolita mengejang dengan wajah mendongak tubuhnya bergetar hebat, tangannya mencengkeram pundakku. lolita mencapai orgasmenya sambil tetap ku goyangkan pinggulnya sambil merasakan cengkeraman liang vaginanya yang seperti menghisap dan meremas kontolku.

wajahnya berkeringat dengan nafas terengah dengan tubuh lemas. kuminta ia membelakangiku dan kembali ku setubuhi dengan posisi menungging. bokongnya kuremas kupukul kecil, kupacu seperti kuda betina yang sedang kutunnggangi dan tak lama membuat tubuh lolita kebali mengejang nikmat.

malam ini kuperawani dan kunikmati tubuh lolita dengan segala kekuatanku hingga membuat lolita 4 kali mencapai orgasmenya.
lolita hanya terkulai lemah, tak berdaya saat aku rentangkan kedua kakinya dan kembali ku setubuhi. lenguhan lemah dari mulutnya membuat aku semakin bernapsu menghujamkan kontolku di vagina perawannya.
aaah… geramku menahan orgasmeku, aku tak ingin mencabutnya, aku ingin menyemburkan spermaku di dalam vaginanya. aku ingin menumpahkan spermaku di dalam rahimnya, dan aku ingin menghamilinya. terngiang dalam benakku sambil terus ku genjot dengan penuh napsu. hingga akal sehatku tersentak.
tidak jangan sampe lolita hamil, pikirku supaya aku bisa menikmatinya lagi dan lagi. dan tepat saat sperma ku hendak menyembur aku mencabut dari vaginanya dan ku sodorkan ke wajahnya yang disambut olehnya dengan menghisap kontolku.
aaahh… geramku dengan bersamaan keluarnya spermaku didalam mulut lolita.

usai membersikan spermaku, ku kecup bibirnya dan kutinggalkan lolita yang tergeletak lemas di kasur dengan tubuh polosnya. aku kembali kekamar dan kulihat istriku masih tertidur dengan lolitapnya.

===========================================

pah… aku berangkat duluan ya… ada miting hari ini…ujar istriku dengan sudah berpakaian rapih.
iya mah… aku gak enak badan nih, berangkat agak siang…ujarku kembali berselimut hingga terdengar motor istriku menghilang. aku teringat lolita yang telah kuperawani semalam. aku beranjak dari kasur. saat di ruang tengah kulihat lolita hendak menuju kamar mandi dengan handuk di pundaknya.
lolita… ibu sudah berangkat ?, tanyaku.
eh pak.. sudah tadi pak…jawabnya dengan wajah cantiknya merunduk terlihat lolitah mungkin karena semalam aku perawani, pikirku.
mau mandi ta ?, tanyaku
iya pak…
boleh ikut mandi ta ?
lolita hanya tersenyum yang berarti boleh, pikirku dan aku kembali ke kamar mengambil handukku. dan saat aku kembali kulihat lolita dengan tubuh telanjangnya tanpa menutup pintu kamar mandi menungguku dengan tersipu malu.
nakal kamu ya.. godaku seraya ku peluk tubuh telanjang nya. kulepas bajuku ikut telanjang tanpa kututup pintu kamar mandi. kembali kupeluk lolita dan kucium bibirnya.
semalam kamu gak merasa sakit kan ?, bisikku
enggak pak…
malah enak kan ?. dan lolita memgangguk tersipu.
makanya dari dulu aja kamu mau bapak masukin…lanjutku.
takut hamil pak…
tenang kalo sama bapak gak akan hamil…ujarku menenangkan.

lagi yuk ta.. ajakku seraya ku tuntun ia dan kupeluk mesra dengan tubuhnya dan tubuhku yang telanjang menuju ke ruang tengah, kuraih dan kunyalakan HP ku dengan posisi di dalam keadaan merekam kuletakan di meja diseblolitah disofa dan di hadapan tv kurebahkan tubuh lolita dan kugumuli dengan penuh napsu.
emmhh.. lenguhnya memandangku.
enak ta…? bisikku, kurentangkan kakinya dan kujilati vaginanya dengan penuh napsu. sungguh masih mulus vaginanya yang ranum seperti layaknya vagina ABG dengan bulu yang masih tipis dan bibir yang merah muda menggairahkan.

kuhentikan jilatan ku saat lolita menggelinjang hebat menjambak kepalaku.
aaahh… paak.. lenguhnya seakan memprotesku menghentikan jilatanku.
aku hanya tersenyum seraya aku duduk disofa tak meneruskan jilatanku. aku tau ia hendak mencapai orgasme hingga aku hentikan membuatnya seperti tersentak dengan terhenti kenikmatan yang dirasakannya. sesaat lolita memandang ku yang hanya duduk mengelus kontolku yang kemudian ia beranjak dari sofa dan mengngangkangiku dengan kontolku di arahkannya ke vaginanya sendiri.

baru saja semalam ku perawani, lolita sudah ketagihan kontol, pikirku tersenyum penuh kemenangan. melihatnya mengangkangiku dan membimbing kontolku ke vaginanya yang sesaat kemudian tubuhnya duduk dipangkuanku dengan kontolku yang melesak menghilang di telan vaginanya.
aaahhh.. lenguhnya sungguh terlihat seksi. kubantu dengan memegang pahanya melonjak lonjak diatas pangkuanku.

tak lama lolita mengejang diatas pangkuanku, dengan lenguhan yang tertahan.
uuuhh…lenguhnya.
bilang kontol sayang…bisikku sebelum orgasme nya meledak. kuulang agar ia menyebutnya.
uuuhh… kontol… ucapnya dengan tubuh mengejang ejang dipangkuanku.

ku dudukan tubuhnya disofa dengan kaki menjulur ke lantai mengangkang, aku bersimpuh kuarahkan kontolku dan kembali ku hujam dengan penuh napsu. kupandangi lolita yang terengah yang sayup menatapku menahan rasa geli nikmat dari hujaman kontolku. aku merasa beruntung mem perawaninya usianya masih 16 tahun sungguh sedang mekar dengan indahnya.
enak sayang ?, gumamku sambil ku remas remas buah dada ranum nan kenal itu.
he eh.. ujarnya.
bilang enak sayang… pintaku
enak pak…
apanya yang enak sayang…?
kontol bapak… ucapnya
bilang lagi…. pintaku
kontol bapak enak…
lagi sayang…
kontol bapak enak…ucapnya berkali kali kuminta. hingga akhirnya orgasmeku meledak seraya ku benamkan dalam dalam kontolku. aku ingin menyemburkan nya didalam, aku ingin menyemburkannya di rahimnya, dalam benakku. dan berkali kali spermaku menyembur didalam vagina lolita, pembantuku yang masih ABG ini.

ku cabut kontolku dari vaginanya dengan sperma ku yang metaeh keluar membanjirinya. pak aku takut hamil…ucapnya.
engak tenang aja… nanti bapak kasih pil biar kamu gak hamil… ucapku membuatnya tenang. kuambil pil KB istriku dan kuminta ia meminumnya.

kuajak lolita ke kamar mandi seraya kubersihkan tubuhnya sesekali kupeluk sambil disirami air sejuk mengalir di tubuh telanjang nya. kurekam beberapa pose saat ia mandi dengan kuminta memperlihatkan vaginanya di depan kamera HPku.

aku berangkat ke kantor agak siang setelah sarapan yang dihidangkan dan di temani lolita yang kuminta tetap telanjang.

==============================

lolita kembali datang kerumah, setelah satu minggu ia pulang kampung menengok ibunya yang sudah mulai sembuh. membuatku kangen akan tubuhnya, akan nikmat vaginanya yang sempit. malamnya kupastikan istriku tertidur dengan lolitap setelah kucampur obat tidur di minumannya. kubuka pintu kamar lolita yang tak terkunci dan mendapatinya sedang berbaring dengan senyum manisnya yang menyambutku. kututup pintu kamar dan duduk dibibir ranjang di samping lolita yang tersipu. kurangkul tubuhnya pundaknya membuat tubuhnya merapat ke tubuhku. tubuh gadis muda sungguh menggairahkanku, masih ranum dengan usianya masih 16 tahun. kucium pipinya yang halus sambil kuelus lengannya. saat wajahnya memandangku kucium bibirnya yang menyambut dengan lembut kulumat. kuraba buah dadanya dibalik daster kurasakan tak terbungkus BH, ku remas perlahan ku mainkan putingnya membuatnya menggelinjang.
eeehhssss…, lenguh lolita memandangku dengan sayup. kuraba selangkangannya dan kudapati bulu kemaluannya yang tak terbungkus celana dalam. kedua kakinya mengangkang melebar saat tanganku meraba bibir vaginanya.
eeesshh.. , desahnya kurasakan belahan vaginanya yang basah dan itil yang mengeras ku mainkan dengan jariku, membuatnya menggelinjang dan semakin mendesah nikmat dan kembali ku lumat bibirnya sambil tanganku terus memainkan itilnya.
aaahh… lenguh lolita saat jari telunjuk dan jari tengahku menerobos lubang vaginanya yang sudah benar-benar basah.

sudah saatnya kupikir, seraya aku melepas sarungku dan kusodorkan kontiku ke wajahnya, tangannya menyambut meraih dan menggenggam dengan lembut dan mulutnya menganga dan kempala kontiku dicium dan dilumatnya.
aaah.. gumamku, lolita sudah pintar mengocok konti aku tinggal menikmatinya pikirku seraya ku belai rambutnya dengan kepala bergerak maju mundur. malam ini aku akan menyetubuhinya lagi.

puas kontiku dengan kuluman mulutnya kuraih dasternya dan kulepaskan dari tubuhnya. tubuh mulusnya sudah telanjang bulat dihadapanku. lolita menurutiku saat kurebahkan tubuh telanjangnya di kasur kucium dan ku gumuli dengan penuh napsu. tubuh telanjangku diatas tubuh telanjang nya yang mulus. kedua kakinya mengangkang dan kepala kontiku tepat di depan lubang vaginanya yang hangat dan basah sambil bibirnya kulumati dengan gemas, kedua buah dadanya kuremas dengan nikmat, kencang dan kenyal ditanganku, putingnya mengeras kujilati dan kuhisap.
eeesshh… paaaak…lenguh lolita.
masukiiiiin…, pintanya dengan pinggulnya bergoyang dan menarik pinggangku agar kontiku masuk ke lubang vaginanya. rupanya ia sudah tak tahan untuk merasakan hujaman kontiku yang masih kutahan kepala kontiku di depan mulut vaginanya.
masukin apa sayang…?, bisiiku.
eeemmhh… masukin kontolnya paaak…, bisikknya tak lagi malu malu dengan birahinya yang sudah terbakar hingga ubun-ubun.
bilang.. kontol… sayang… bisiikku.
eeehhmm… kontol… ucapnya menuruti keinginanku dan aku mulai menekan kontiku kedalam perlahan semakin menyeruak lubang vaginanya.
bilang terus sayan…., ucapku.
eeemmhh… kontol..
terusss… lagi…
kontool… ooohh kontol…. ucapnya berkali kali terlihat nakal dan liar.

ngentot abg

pinggulku bergoyang, menghujamkan kontiku di vagina sempit nan nikmat. kuaduk-aduk lubang vagina yang sebulan yang lalu ku perawani ini sepuas hatiku. malam ini aku membuatnya mengalami 4x orgasme dengan berbagai posisi kusetubuhi hingga akhirnya saat aku diatas tubuhnya kuhentakkan pinggulku semakin cepat dan kusemburkan spermaku didalam rahimnya. aaah.. nikmat sekali, kuhamili saja sekalian pikirku nanti bisa pakai pil KB agar tak hamil. ku hentakkan pinggulku dengan mengisi rahimnya dengan spermaku berkali kali. dan ku kecup bibirnya dan berbaring disisinya dengan nafas terengah. kuraih sarungku dan kutinggalkan lolita tergeletak dengan vagina yang banjir oleh spermaku. tak lupa agar ia tetap meminum pil KB yang kuberikan.

===============================<<<<<

selang satu hari sejak terakhir aku menyetubuhi lolita, aku sudah ingin menyetubuhinya lagi. pagi ini dengan alasan aku sakit perut dan BAB, aku ijin tak masuk kerja.
iya mah… nanti agak siang ke dokter… ujarku kemudian kututup telpon dari istriku yang sudah di kantor. aku beranjak dari kasur dengan hanya bersarung yang menutupi tubuh telanjang ku untuk keluar kamar. kudapati lolita yang baru keluar dari kamar mandi, dengan sehelai handuk yang menutupi sebagian tubuhnya.
ta.. panggilku dan lolita tersenyum melihatku keluar dari kamar.
kok mandi nya gak ngajak-ngajak… godaku.
ih bapak kan katanya tadi lagi sakit perut… ujarnya.
enggak kok ta… cuma pengen gak masuk kerja aja… biar bisa sama kamu. ujarku sambil kurangkul tubuhnya.
iih bapak nih… sergahnya membiarkan aku mencium pipinya.
bapak gak mandi dulu ?.tanyanya.
iya, pengen di mandiin kamu… ucapku.
ayu… ujarnya sambil tersipu memandangku yang melepas sarungku sehingga sudah telanjang bulat di hadapannya. lolita melepas handuknya dan tubuh mulus nya dengan buah dada yang ranum terlihat menggairahkan ku, bulu kemaluannya yang tipis masih terlihat basah menghias indah. aku merangkulnya ke kamar mandi yang kubiarkan terbuka, kubiarkan air sejuk menyirami tubuhku kemudian tangan lentik lolita membaluri seluruh tubuhku. sementara tanganku asik menjamah, memegang, meremas buah dadanya, pantatnya, bulu kemaluannya.
eeemmmhh… paaak… desah lolita.saat kumasukan jariku ke vaginanya. kucium bibirnya dan kulumat sambil kupeluk tubuhnya. kuselipkan kontiku di sela pahanya sambil kuremas kedua bokongnya.

kamu cantik banget ta… bisikku, kududukan lolita dibibir bak mandi, kurentangkan kedua kakinya mengangkang kemudian aku bersimpuh dihadapannya seraya kusibak kedua bibir vaginanya dan aku menjilati itilnya yang sudah mengeras kemerahan.
oooohhh…. lenguh lolita memegang kepalaku bahkan kepalanya menjambak rambutku. kujilat, kuhisap itilnya dengan gemas, sesekali lidahku menggelitik lubang vaginanya. tubuhnya semakin bergetar penuh kenikmatan sehingga aku terus menghisap itilnya sambil lidahku menjilatinya dengan cepat.
paaak…. gak… kuaat… terdengar dari mulutnya dengan suara tersendat yang tak lama ia mengejang dengan menjambak rambutku dan kedua kaki menjepit kepalaku.

nafas nya terengah-engah dan kedua kakinya mulai mengendorkan jepitan dikepalaku, aku berdiri dan lolita memelukku. kupeluk tubuh lolita yang berkeringat bercampur air. ku bopong tubuhnya dan kubawa keluar dari kamar mandi. kurebahkan tubuh ABG ini di sofa ruang tengah. kurentangkan kedua kakinya sekarang saatnya aku membenamkan kontiku di vaginanya yang masih basah.
eeeesshhh… lenguhnya menggeliat dengan kontiku yang sudah terbenam di vaginanya dan aku mulai menggenjotnya dengan nikmat.

kulihat lolita sudah mulai menikmati genjotanku, saat kuminta ia untuk menungging. bokongnya yang mulus menungging dihadapanku kujamah, kuremas sambil kuarahkan kontiku ke lubang vaginanya dan blessshhh…
kembali aku menggenjotnya. lolita cuma bisa melenguh dan mendesah nikmat.
aaahh.. paak… lenguh lolita, tangannya mencengkeram lenganku dan sesaat kemudian ia menggelinjang, tubuhnya bergetar mengejang penuh kenikmatan. ku genjot konti ku semakin cepat mengaduk aduk lubang vaginanya yang mengempot menjepit kontiku.
ta… pekikku sesaat kemudian ku hujam hujamkan dengan cepat bersamaan dengan spermaku yang menyembur didalam vaginanya. hingga tuntas semua semburan sperma ku di dalam vagina lolita, baru aku mencabut kontiku dengan rasa puas.

usai membersihkan diri, kuminta lolita untuk tak mengenakan baju, kuminta agar ia tetap membiarkan tubuhnya telanjang walau tetap melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mengepel, mencuci, menyetrika lolita melakukannya tanpa mengenakan sehelai benangpun untuk menutupi tubuh indahnya, tubuh gadis yang masih berusia 16 tahun ini kunikmati dengan sepuasnya.

menjelang masih pukul 10 pagi istriku menelponku.
sudah mendingan tapi masih sakit perutnya… jawabku saat istriku menanyakan keadaanku, sambil kutahan kenikmatan yang kurasakan emutan lolita yang sedang menghisap kontiku.
tolong bilang ke lolita ya pah, belikan bahan sop buat besok di warung… ujar istriku dari seberang HPnya.
iya mah… kayaknya lolita lagi keluar… nanti aku bilangin…. ujarku seraya ku kedipkan mataku ke lolita yang sedang mengangkangiku dan mengarahkan kepala kontiku ke mulut vaginanya dan blessshhh… membenamkan kontiku hingga melesak hilang ditelan vaginanya yang nikmat ini, sementara aku menahan agar tak terdengar suara mencurigakan oleh istriku.
ah lolita kamu sudah pintar dan nakal…. bisik hatiku sambil aku tetap meladeni pembicaraan istriku di HP.

ya mah… muah… kecupku pada istriku mengakhiri pembicaraannya dan kututup HP ku.
lolita… kamu nakal banget sih… ujarku seraya ku bangun dan ku peluk lolita yang diatas pangkuanku.
abis enak pak… jawab lolita. ku lumat bibirnya dengan pinggulnya terus bergoyang.

kurebahkan tubuhnya kemudian ku gumuli dengan penuh birahiku yang meluap. ku genjot pinggulku naik turun.

sesekali ku remas dan kuhisap puting susunya. kunikmati ABG ini dengan berbagai posisi dan sudah 2 kali kubuat ia orgasme. hingga akhirnya saat nya aku untuk menumpahkan spermaku didalam vaginanya lagi.
uuggh… lolitaaa… geramku, dan kuhentakan dengan penuh napsu pinggulku dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam vaginanya yang nikmat ini.

aku tertidur sambil kupeluk tubuh lolita, sudah hampir 3 jam aku tertidur dengannya. ku tatap wajahnya yang cantik, tubuhnya yang masih ABG sungguh menggiurkanku setiap saat. kedua buah dadanya yang masih ranum, kulit bersih dan mulus, lekukan pinggulnya yang seksi dan bulu kemaluannya yang tipis terlihat baru tumbuh layaknya gadis2 usia 16 tahun lainnya.

dengan tubuhku yang kubiarkan masih telanjang aku membawa piring dan minum ke dalam kamar lolita yang masih tertidur dengan tubuh masih telanjang. kuletakan makanan dan minuman dimeja kemudian aku duduk di bibir ranjang seraya memandan wajah cantiknya lagi. tanganku menjamah bulu kemaluannya merayap menikmati kemulusan kulitnya hingga buah dadanya yang kenyal kubelai.
ta…. bisiiku kucium bibirnya membuat mata lolita terbuka.
makan siang dulu… bisikku seraya kusodorkan minuman kepadanya.
lolita tersipu saat aku menyodorkan seseondok nasi menyuapinya. mulutnya terbuka dan menerima suapan nasi dariku sambil memandangiku. sesuap demi sesuap hingga habis nasi dipiring dimakannya.

aku dan lolita membiarkan tetap telanjang menjalani aktivitas di dalam rumah. terkadang ku ambil poto atau merekamnya sedang melakukan sesuatu atau kuminta agar ia berpose sambil tetap telanjang. hingga sore hari sudah 2 kali aku kembali menyetubuhi lolita dan memberinya orgasme hingga 4x.

menjelang sore aku dan lolita berpakaian dan aku kembali berbaring lemah di ranjang berpura-pura masih sakit perutku sambil menunggu kedatangan istriku pulang dari kantornya.



Selasa, 23 Oktober 2018

Oktober 23, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,


Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis umurnya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi.

Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.

Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman

” Maaf Nisa ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.

Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa

” Maaf Nisa ? ” Jawabku.
” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
tadi.

Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?

” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.

Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”

” Don’t worry !” katanya.

Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.

Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.

Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,

“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.

“Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa …
menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.

” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

“Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.

Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.domino588

Oktober 23, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,


Segera kupacu pulang mobilku, tapi sebelumnya mampir dulu beli es dawet di kios di pinggir jalan menuju arah rumahku. Setelah sampai rumah dan kumasukkan mobil ke garasi, segera kuganti baju dengan seragam kebesaran, yaitu kaos kutang dengan celana kolor. Kucuci tangan dan muka, kemudian kuhampiri meja makan dan mulai menyantap makan siang lalu ditutup dengan minum es dawet yang kubeli tadi, uaaaah… enak sekali… jadi terasa segar tubuh ini karena es itu.

Setelah cuci piring, kemudian aku duduk di sofa, di ruang tengah sambil nonton MTV, lama kelamaan bosan juga. Habis di rumah tidak ada siapa-siapa, adikku belum pulang, orang tua juga masih nanti sore. Pembantu tidak punya. Akhirnya aku melangkah masuk ke kamar dan kuhidupkan kipas angin, kuraih majalah hiburan yang kemarin baru kubeli. Kubolak-balik halaman demi halaman, dan akhirnya aku terhanyut.

Tiba-tiba bel pintu berbunyi, aku segera beranjak ke depan untuk membuka pintu. Sesosok makhluk cantik berambut panjang berdiri di sana. Sekilas kulihat wajahnya, sepertinya aku pernah lihat dan begitu familiar sekali, tapi siapa ya..?
“Cari siapa Mbak..?” tanyaku membuka pembicaraan.
“Ehm… bener ini Jl. Garuda no.20, Mas..?” tanya cewek itu.
“Ya bener disini, tapi Mbak siapa ya..? dan mau ketemu dengan siapa..?” tanyaku lagi.
“Maaf Mas, kenalkan… nama saya Rika. Saya dapat alamat ini dari temen saya. Mas yang namanya Adi ya..?” sambil cewek itu mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Segera kusambut, aduuuh… halus sekali tanganya.
“Eng… iya, emangnya temen Mbak siapa ya..? kok bisa tau alamat sini..?” tanyaku.
“Anu Mas, saya dapat alamat ini dari Bimo, yang katanya temennya Mas Adi waktu SMA dulu…” jelas cewek itu.

Sekilas aku teringat kembali temanku, Bimo, yang dulu sering main kemana-mana sama aku.
“Oooh… jadi Mbak Rika ini temennya Bimo, ayo silahkan masuk… maaf tadi saya interogasi dulu.”
Setelah kami berdua duduk di ruang tamu baru aku tersadar, ternyata Rika ini memang dahsyat, benar-benar cantik dan seksi. Dia saat itu memakai mini skirt dan kaos ketat warna ungu yang membuat dadanya tampak membusung indah, ditambah wangi tubuhnya dan paha mulus serta betis indahnya yang putih bersih menantang duduk di hadapanku. Sekilas aku taksir payudaranya berukuran 34B.

Setelah basa-basi sebentar, Rika menjelaskan maksud kedatangannya, yaitu ingin tanya-tanya tentang jurusan Public Relation di fakultas Fisipol tempat aku kuliah. Memang Rika ini adalah cewek pindahan dari kota lain yang ingin meneruskan di tempat aku kuliah. Aku sendiri di jurusan advertising, tapi temanku banyak yang di Public Relation (yang kebanyakan cewek-cewek cakep dan sering jadi model buat mata kuliah fotografi yang aku ambil), jadi sedikit banyak aku tahu.

Kami pun cepat akrab dan hingga terasa tidak ada lagi batas di antara kami berdua, aku pun sudah tidak duduk lagi di hadapannya tapi sudah pindah di sebelah Rika. Sambil bercanda aku mencuri-curi pandang ke wajah cantiknya, paha mulusnya, betis indahnya, dan tidak ketinggalan dadanya yang membusung indah yang sesekali terlihat dari belahan kaos ketatnya yang berleher rendah. Terus terang saja si kecil di balik celanaku mulai bangun menggeliat, ditambah wangi tubuhnya yang membuat terangsang birahiku.

Aku mengajak Rika untuk pindah ke ruang tengah sambil nonton TV untuk meneruskan mengobrol. Rika pun tidak menolak dan mengikutiku masuk setelah aku mengunci pintu depan. Sambil ngemil hidangan kecil dan minuman yang kubuat, kami melanjutkan ngobrol-ngobrol. Sesekali Rika mencubit lengan atau pahaku sambil ketawa-ketiwi ketika aku mulai melancarkan guyonan-guyonan. Tidak lama, adik kecilku di balik celana tambah tegar berdiri. Aku kemudian usul ke Rika untuk nonton VCD saja. Setelah Rika setuju, aku masukkan film koleksiku ke dalam player. Filmnya tentang drama percintaan yang ada beberapa adegan-adegan ranjang. Kami berdua pun asyik nonton hingga akhirnya sampai ke bagian adegan ranjang, aku lirik Rika matanya tidak berkedip melihat adegan itu.

Kuberanikan diri untuk merangkul bahu Rika, ternyata dia diam saja tidak berusaha menghindar. Ketika adegan di TV mulai tampak semakin hot, Rika mulai gelisah, sesekali kedua paha mulusnya digerak-gerakkan buka tutup. Wah, gila juga nih cewek, seakan-akan dia mengundang aku untuk menggumulinya. Aku beranikan diri untuk mengelus-elus lengannya, kemudian rambutnya yang hitam dan panjang. Rika tampak menikmati, terbukti dia langsung ngelendot manja ke tubuhku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan, langsung kupeluk tubuh hangatnya dan kucium pipinya. Rika tidak protes, malah tangannya sekarang diletakkan di pahaku, dan aku semakin terangsang lalu kuraih dagunya. Kupandang mata bulat indahnya, sejenak kami berpandangan dan entah siapa yang memulai tiba-tiba, kami sudah berpagutan mesra. Kulumat bibir bawahnya yang tebal nan seksi itu dan Rika membalas, tangannya yang satu memeluk leherku, sedang yang satunya yang tadinya di pahaku sekarang sudah mengelus-elus yuniorku yang sudah super tegang di balik celanaku.

Lidah kami saling bertautan dan kecupan-kecupan bibir kami menimbulkan bunyi cepak cepok, yang membuat semakin hot suasana dan seakan tidak mau kalah dengan adegan ranjang di TV. Tanganku pun tidak mau tinggal diam, segera kuelus paha mulusnya, Rika pun memberi kesempatan dengan membuka pahanya lebar-lebar, sehingga tanganku dengan leluasa mengobok-obok paha dalamnya sampai ke selangkangan. Begitu bolak-balik kuelus dari paha lalu ke betis kemudian naik lagi ke paha. Sambil terus melumat bibirnya, tanganku sudah mulai naik ke perutnya kemudian menyusup terus ke dadanya. Kuremas dengan gemas payudaranya walau masih tertutup kaos, Rika merintih lirih. Lalu tanganku kumasukkan ke dalam kaosnya dan mulai meraba-raba mencari BH-nya. Setelah ketemu lalu aku meraih ke dalam BH dan mulai meremas-remas kembali buah dadanya, kusentuh-sentuh putingnya dan Rika mendesah. Seiring dengan itu, tangan Rika juga mengocok yuniorku yang masih tertutup celana dalam, dan mulai dengan ganas menyusup ke dalam celana dalam meraih yuniorku dan kembali mengocok dan mengelus.

Aku yang sudah mulai terbakar birahi, kemudian melepaskan kaos Rika dan BH-nya hingga sekarang nampak jelas payudaranya yang berukuran 34B semakin mengembang karena rangsangan birahi.
Langsung aku caplok buah dadanya dengan mulutku, kujilat-jilat putingnya dan Rika mendesis-desis keenakan, “Sssh… aaauuh… Mass Adiii… ehhh… ssshhh…” sambil tangannya mendekap kepalaku, meremas-remas rambutku dan membenamkannya ke payudaranya lebih dalam.
Kutarik kepalaku dan kubisikkan ke telinga Rika, “Rika sayang, kita pindah ke kamarku aja yuuk..! Aman kok nggak ada siapa-siapa di rumah ini selain kita berdua…”
Rika mengangguk, lalu segera kupeluk dan kugendong dia menuju ke kamar. Posisi gendongnya yaitu kaki Rika memeluk pinggangku, tangannya memeluk leherku dan payudaranya menekan keras di dadaku, sedangkan tanganku memegang pantatnya sehingga yuniorku sekarang sudah menempel di selangkangannya.

Sepanjang perjalanan menuju kamar, kami terus saling berciuman. Sesampainya di kamar, kurebahkan tubuhnya di tempat tidur, Rika tidak mau melepaskan pelukan kakinya di pinggangku malahan sekarang mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Sayang… sabar dong.., lepas dulu dong rok sama celana kamu…” kataku.
“Oke Mas… tapi Mas juga harus lepas baju sama celana Mas, biar adil..!” rajuk Rika.
Setelah kulepas baju dan celanaku hingga telanjang bulat dan yuniorku sudah mengacung keras tegak ke atas, Rika yang juga sudah telanjang bulat kembali merebahkan diri sambil mengangkangkan pahanya lebar-lebar, hingga kelihatan bibir vaginanya yang merah jambu itu.

Aku pun segera menindihnya, tapi tidak buru-buru memasukkan yuniorku ke vaginanya, kembali aku kecup bibirnya dan kucaplok dan jilat-jilat payudara serta putingnya. Jilatanku turun ke perut terus ke paha mulusnya kemudian ke betis indahnya naik lagi ke paha dalamnya hingga sampai ke selangkangannya.
“Auuww… Mas Adiiii… ehhmm… shhh… enaaaakkk Masss…” ceracau Rika sambil kepalanya menggeleng-geleng tidak karuan dan tangannya mencengkeram sprei ketika aku mulai menjilati bibir vaginanya, terus ke dalam memeknya dan di klitorisnya.
Dengan penuh nafsu, terus kujilati hingga akhirnya tubuh Rika menegang, pahanya mengempit kepalaku, tangannya menjambak rambutku dan Rika berteriak tertahan. Ternyata dia telah mencapai orgasme pertamanya, dan terus kujilati cairan yang keluar dari lubang kenikmatannya sampai habis.

Aku bangun dan melihat Rika yang masih tampak terengah-engah dan memejamkan mata menghayati orgasmenya barusan. Kukecup bibirnya, dan Rika membalas, lalu aku menarik tangannya untuk mengocok penisku. Aku rebahkan tubuhku dan Rika pun mengerti kemauanku, lalu dia bangkit menuju ke selangkanganku dan mulai mengemut penisku.
“Oooh… Rik… kamu pinter banget sih Rik…” aku memuji permainannya.
Kira-kira setengah jam Rika mengemut penisku. Mulutnya dan lidahnya seakan-akan memijat-mijat batang penisku, bibirnya yang seksi kelihatan semakin seksi melumati batang dan kepala penisku. Dihisapnya kuat-kuat ketika Rika menarik kepalanya sepanjang batang penis menuju kepala penisku membuatku semakin merem-melek keenakan.

Setelah bosan, aku kemudian menarik tubuh Rika dan merebahkannya kembali ke tempat tidur, lalu kuambil posisi untuk menindihnya. Rika membuka lebar-lebar selangkangannya, kugesek-gesekkan dulu penisku di bibir vaginanya, lalu segera kumasukkan penisku ke dalam lubang senggamanya.
“Aduuh Mas… sakiiit… pelan-pelan aja doong… ahhh…” aku pun memperlambat masuknya penisku, sambil terus sedikit-sedikit mendorongnya masuk diimbangi dengan gerakan pinggul Rika.
Terlihat sudut mata Rika basah oleh air matanya akibat menahan sakit. Sampai akhirnya, “Bleeesss…” masuklah semua batang penisku ke dalam liang senggama Rika.
“Rika sayang, punya kamu sempit banget sih..? Tapi enak lho..!” Rika cuma tersenyum manja.
“Mas juga, punya Mas besar gitu maunya cari yang sempit-sempit, sakit kaan..!” rajuk Rika.

Aku ketawa dan mengecup bibirnya sambil mengusap air matanya di sudut mata Rika sambil merasakan enaknya himpitan kemaluan Rika yang sempit ini. Setelah beberapa saat, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan pelan-pelan.
“Aaah… uuuhhh… oooww… shhh… ehhmmm…” desah Rika sambil tangannya memeluk erat bahuku.
“Masih sakit Sayaaang..?” tanyaku.
“Nggak Mas… sedikiiitt… auuoohhh… shhh… enn.. ennnaakk.. Mas… aahh…” jawab Rika.
Mendengar itu, aku pun mempercepat gerakanku, Rika mengimbangi dengan goyangan pinggulnya yang dahsyat memutar ke kiri dan ke kanan, depan belakang, atas bawah. Aku hanya bisa merem melek sambil terus memompa, merasakan enaknya goyangan Rika. Tidak lama setelah itu, kurasakan denyutan teratur di dinding vagina Rika, kupercepat goyanganku dan kubenamkan dalam-dalam penisku.

Tanganku terus meremas-remas payudaranya. Dan tubuh Rika kembali menegang, “Aaah… Masss Adiiii… teruuus Maass… jangan berentiii… oooh… Maasss… aaahhh… akuuuu mauuu keluaaar… aaawww…”
Dan, “Cret… cret… crettt…” kurasakan cairan hangat menyemprot dari dalam liang senggama Rika membasahi penisku.
Kaki Rika pun memeluk pinggangku dan menarik pinggulku supaya lebih dalam masuknya penisku ke dalam lubang kenikmatannya. Ketika denyutan-denyutan di dinding vagina Rika masih terasa dan tubuh Rika menghentak-hentak, aku merasa aku juga sudah mau keluar.
Kupercepat gerakanku dan, “Aaah… Rikaaa… aku mau keluar Sayaaang…” belum sempat aku menarik penisku karena kaki Rika masih memeluk erat pinggangku, dan, “Crooot… crooot… crooott…” aku keluar di dalam kemaluan Rika.
“Aduuhhh enakkknyaaa…”
Dan aku pun lemas menindih tubuh Rika yang masih terus memelukku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.

Aku pun bangkit, sedangkan penisku masih di dalam liang senggama Rika dan kukecup lagi bibirnya.
Tiba-tiba, “Greeekkk…” aku dikejutkan oleh suara pintu garasi yang dibuka dan suara motor adikku yang baru pulang.

Aku pun cepat-cepat bangun dan tersadar. Kulihat sekeliling tempat tidurku, lho… kok… Rika hilang, kemana tuh cewek..? Kuraba penisku, lho kok aku masih pake celana dan basah lagi. Kucium baunya, bau khas air mani. Kulihat di pinggir tempat tidur masih terbuka majalah hiburan khusus pria yang kubaca tadi. Di halaman 68, di rubrik wajah, kulihat wajah seorang cewek cantik yang tidak asing lagi yang baru saja kutiduri barusan, yaitu wajah Rika yang menggunakan swimsuit di pinggir kolam renang.

Yaaa ampuun… baru aku sadar, pengalaman yang mengenakkan tadi bersama Rika itu ternyata cuma mimpi toh. Dan Rika yang kutiduri dalam mimpiku barusan adalah cover girl cantik dan seksi majalah yang kubaca sebelum aku tertidur tadi, yang di majalah dia mengenakan swimsuit merah. Aku pun segera beranjak ke kamar mandi membersihkan diri. Di dalam kamar mandi aku ketawa sendiri dalam hati mengingat-ingat mimpi enak barusan. Gara-gara menghayal yang tidak-tidak, jadinya mimpi basah deeh.domino588

Sabtu, 20 Oktober 2018

Oktober 20, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,





Selasa, 16 Oktober 2018

Oktober 16, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , ,





Senin, 01 Oktober 2018

Oktober 01, 2018 Posted by Unknown No comments Posted in , , ,

Kejadiannya sih baru-baru aja…
Karena suntuk dengan kerjaan harian dikantor yang seabrek-abrek, aku ambil cuti tahunanku…
Yah refreshinglah istirahat di rumah.. mau keluar kota juga bini ndak bisa cuti…
Lumayanlah dapat jatah seminggu buat istirahat..domino588

Yah hari pertama cuti sih masih enjoy tapi karena biasa kerja, dirumah jadi bingung sendiri mesti ngapain.. ya udah aku hidupkan laptopku surfing di DS..
Rumahku bersebelahan dengan rumah mertuaku.. yah rumah pojok, rumah mertuaku menghadap ke sisi lain, aku ke sisi lainnya lagi.. Cuma dapurnya aja yang nyatu… dirumah Cuma aku dan istriku saja, kalo dirumah mertua ada tiga orang Bapak, Ibu dan adik iparku..Hari itu dirumah cuma ada aku sendiri, sedangkan dirumah mertua cuma ada Bapak, ibu sedang dirumah neneknya istri.
Lagi asyik-asyiknya baca cerita di DS eh muncul aja mertuaku dari dapur.. kontan aku tutup laptopku..
Oh ternyata mau pinjam motorku, katanya sih mau jemput mertua perempuanku, dan pulangnya agak sorean, maklum jarak tempuhnya aja setengah jam dari rumah.Ya udah aku pinjaman aja, toh aku ndak kemana-mana.
“Bapak pergi dulu ya. Titip rumah ya, ntar kalo Yuni mau pulang tolong dikunci ya pintu rumah depan, dia lagi ngetik di kamar Roni”.
“Iya pak” jawabku sambil menutup pintu garasi.Yuni pacar adik iparku, Cuma saja Roni lagi tugas keluar kota, yg aku tau mereka bekerja di LSM yang sama. Jadi yah wajar aja kalo si Yuni pake computer adikku, karena mereka biasa kerja di kamar itu. Selain itu yang aku tau dari biniku si Yuni nih janda yang sudah punya 2 anak, suaminya meninggal karena Overdosis 2 tahun yang lalu. Dasar si Roni nih emang agak playboy. Setahun bisa berapa kali ganti pacar, entah kapan dia mau kawin.Ya udah aku kembali ke Laptop (emang tukul) makin asyik dengan DS, wah nih adik kecilku juga ikut tegang. Aku ndak sadar ternyata si Yuni udah muncul di depanku.. waduh aku kaget plus malu karena di laptopku masih terbuka gambar dari forum Indonesia, seorang amoy yang bugil..
Spontan aku tanya dia “Sudah mau pulang Yun?” tanyaku.Eh dianya malah senyum-senyum aja lihat aku kaget, dan matanya juga melirik adikku yang lagi tegang, mana aku lagi pake celana tidur pendek ndak pake CD lagi.
“eh ndak mas” jawabnya “pas tadi ambil air ke dapur, yun dengar suara dirumah mas”
“Yun takut ada maling, rupanya mas”
“ndak kerja mas?” tanya dia “oh lagi cuti nih yun, refreshing lah lagi capek”“oh… Mbak kemana?” tanyanya “ya kerja, aku cuti sendirian aja waktunya lagi ndak klop dengan mbak”
“Mas lagi chating ya?” sambil menarik kursi ke arah meja kerjaku dan duduk disampingku. Untung gambar amoy tadi udah hilang karena pas dia narik kursi aku sempat ‘back’
“ndak yun Cuma surfing aja baca-baca berita” bohongku, tapi dasar anak sekarang ndak ada yang gaptek lagi dah..domino588
“hmmm Dunia Sex??? Emang ada berita apa mas” nih anak mulai mendekati laptopku “Yuni boleh ikutan ya??” eh bukan sekedar ikutan, malahan nih anak pegang mouse ku, mulai klik sana-sini, kacau dah.Aku terpaksa agak mundurin kursiku supaya posisinya lebih enak,
“Thanks ya mas, lihat bentar aja” sambil badannya lebih dicondongkan ke laptopku, hampir menutupi aku.
Aku diam saja, kulihat tubuh yuni dari belakang, yah ternyata bokongnya lebih bohay, walaupun udah punya anak, kulitnya cokalt sawo matang dan sedikit berbulu, bau harum keluar dari tubuhnya, benar-benar terawat tubuhnya nih anak pikurku.
“Mas isinya benar-benar sex semua nih” katanya “hebat yah mas ada kamasutranya, ada ceritanya, wah komplit nih, ada room yang bagus kayak gini kok yun ndak pernah tau ya”“coba mas baca yang ini, seru lo”
Aku maju dan membaca ceritanya. Memang aku sengaja mendekatkan wajahku kesampingnya karena pengaruh wanginya tadi aku ingin lebih mencari asal wangi itu,
Mungkin karena terlalu dekat yun agak menjauhkan wajahnya dariku, aku agak menyesal dan malu, aku diam saja sambil pura-pura membaca, padahal pikiranku kalut “waduh gimana kalo dia cerita ke Roni yah, mati aku, bisa berabe nih urusanku dengan bini”Eh rupanya aku salah, ndak lama wajahnya mendekati wajahku lagi, “Gimana mas asyik kan??” nafasnya yang wangi karena mungkin sebelumnya dia makan permen terasa sekali.
“iya nih pandai kamu cari ceritanya” aku berlagak tau padahal sama sekali ndak kubaca, sambil aku memalingkan wajahku kearahnya,Karena jarak kami yang dekat, hidungku sampai menyentuh pipinya yang mulus itu, ntah terkejut atau gimana yuni justru menekan hidungku dengan wajahnya, aku cepat berpaling menghadap ke laptop, dengan pelan kukatakan “Eh sorry yun” kataku.
“Ndak apa-apa mas” katanya sambil tersenyum.Kami meneruskan membaca cerita itu.. tentang seorang tante yang bercinta dengan keponakannya.
Agak pegal badanku, aku agak sedikit mundur, kubiarkan yun lebih dekat ke laptop, sambil kusandarkan tangan kiriku ke kursi yuni,Sebenarnya Yuni tahu tanganku ada di kursinya dia malah mundur duduknya sehingga tanganku agak tertimpa oleh bokong indahnya itu, pelan-pelan kutarik tanganku, bukannya aku memindahkan tanganku malahan aku ada pada posisi sedang meraba bokongnya itu.“Cari cerita lain mas” pintanya sambil menyerahkan mouse kepadaku, saat aku memegang mouse, yuni malah memindahkan tangan kanannya ke atas pahaku tepat pada selangkangan, sehingga adikku yang sudah keras ditekan lagi dengan Yuni.
“Ndak kelihatan Yun, gimana mas mau cari lagi nih” eh dia ngerti, kepalanya agak diturunkan dan mundur kebelakan sehingga sekarang bibirku sudah menempel ke lehernya, “oh dari sini ternyata bau harum itu, wangi yang aku sukai, farfum estee lauder yang baunya sexi itu,“nih ceritanya juga bagus” kataku “Iya mas, yun baca kok” jawabnya
Karena lehernya sudah tersentuh bibirku, ya udah aku mulai mencium lehernya, nafasku mulai ndak karuan.domino588
Ternyata Yuni respek, dia mulai menggerakkan tangannya kekiri dan kekanan, membuat aku semakin berani dan mengarahkan ke belakang telinganya, “ah..” terdengar suara pelan dari mulutnya membuat birahi semakin naik,
Tangan kiriku mulai masuk ke dalam celana trainingnya yun, mungkin hari ini dia mau fitness, makanya pake baju itu, tanganku memasuki belahan pantatnya, sekarang nafas yun yang mulai tidak teratur, dia menarik tangannya, dan mulai memegang adikku, mengelus-elusnya.Beberapa saat kemudian aku mulai menurunkan celananya, Yuni juga melakukan hal yang sama, dan lebih cepat dia langsung melorotkan celanaku..
Dia menyentuhnya seperti seorang anak yang telah menemukan lagi barang kesayangannya yang pernah hilang, kemudian sebentar ia berbalik ke arahku dan berbaring, sambil tersenyum dia mengatakan “Punya Mas lebih besar dari punya suamiku yang dulu dan punya Roni, pasti istri mas puas sekali nih” aku tersenyum lalu kukulum bibirnya, wah gaya French yang sudah jarang kulakukan dengan istriku, yang sedikit frigid, karena Cuma senang dgn gaya misionaris.Sambi berciuman aku meraba payudaranya yang mungkin ukurannya 34 B, tidak terlalu besar tapi pas dgn tubuhnya, kuangkat bhnya, aku mulai memainkan putingnya, kembali nafasnya Yun memburu, aku turun ke daerah miss V nya kuturunkan lagi celananya sehingga terlihat Miss-Vnya yang sedikit temben itu dengan bulu-bulu tipisnya itu, kusentuh daerah clitorisnya, karena kutau istriku palling senang disentuh di daerah itu.Tubuh Yuni mulai bergetar “ah Mas.. enak…” ciumannya semakin hebat lidahnya malah lebih banyak menyerang lidahku, “anak ini mahir sekali” pikirku,
Yun kembali ke posisi semula, wajahnya mengarahkan ke adikku yang tegang, tanpa lama-lama ia mulai mengulum adikku itu… Luar biasa nikmatnya, dia memang pandai sekali bercinta, pantesan Roni yang bujangan mau dengan Janda ini, karena untuk ukuran dia sudah sangat mahir sekali.Yuni terus mengulum adikku eh Mr-Pku itu. Seperti anak kecil yang sedang menikmati eskrim, kulanjutkan seranganku, aku meraba kembali bokongnya yang sekarang sudah tidak tertutup dengan celananya dengan posisiku yang masih duduk dikursi, aku masih bisa leluasa merabanya, tanganku mulai merayap melalui belahan bokongnya kusentuh daerah analnya, yuni agak bergeser, pasti karena geli, karena kalo istriku pasti sudah marah-marah kalo kusentuh daerah itu, tapi yuni kulihat malah membuka selangkangannya menikmati sentuhanku didaerah itu,Setelah itu lebih kumajukan lagi tanganku menyentuh lubang V-nya, kumasukkan jariku sedikit, “ah..ah” desah Yuni, daerah itu terasa basah, tanganku mulai lengket dengan cairan dari lubangnya, dan kumanfaatkan untuk melicinkan daerah clitorisnya,
Kali ini Yuni lebih bergetar lagi, gerakan mengulumnya kadang-kadang berhenti karena pasti ia sedang menikmatinya,
Akhirnya Yuni berdiri, dia melepaskan celananya, ndak mungkin kami bugil karena saat itu aku sedang di di ruang kerjaku yang merangkap ruang tamu kami.Lalu Yuni naik ke atas badanku dan menghadap ke arah depan sehingga kunikmati punggungnya yang mulus ditumbuhi bulu-bulu halus…
Yuni mengarahkan lubang miss-Vnya ke arahku, berlagak salah aku justru mengarahkan adikku ke lubang anusnya, tapi tertahan. Yuni tersenyum dan mengatakan “Mas kalo yang itu jangan sekarang yah… ntar lain kali aja” wah aku pikir kok dia mau, lalu aku masukkan Mr-P kearah lubang. Yuni mulai melakukan gerakan naik turun, tak kubiarkan tanganku diam saja, tangan kiriku meraba payudaranya yang padat itu sedangkan tangan kananku meraba-raba clitorisnya, ini membuat gerakan Yuni semakin menjadi,“Aduh mas.. Terus… enak sekali mas…” desahnya…
kudekap Yuni dan kucium lehernya … “Mas Enak sekali…”
“Terus mas… terus mainkan mas…”
“Iya Yun… goyanganmu enak sekali yun… punyamu masih rapat sekali”
“Mas terus mas.. yuni udah mau sampe nih…”
“Ayo Yun aku juga udah mau……”
“mas…mas…mas… ahhhhhhh”desahan panjang itu disertai keluarnya cairan hangat di lubang V-nya dan aku juga memuncratkan airku kedalam lubang miss-Vnya. Mr-Pku terasa disedot-sedot oleh Miss-Vnya Yuni, dia sangat ahli memanfaatkan otot-otot daerah kemaluannya, sehingga aku mencapai titik maksimum lebih hebat daripada saat aku bercinta dengan istriku…Selesai sudah Yuni mengambil Tissue dan melap daerah V-nya karena cairan yang keluar sangat banyak, setelah itu ia memakai lagi celana trainingnya, dan merapikan baju kaosnya.
Kupikir ia akan kembali kedepan, ternyata ia justru berbalik kearahku, dan menciumku dengan mesranya…
“Mas.. Terimakasih ya… belum pernah Yun ngesex sepuas ini… Yun jadi iri dengan istri mas, Yun kepingin lagi mas…”
“Iya Yun, mas juga thanks berat nih ama Yun, cuma tadi aku keluarkan didalam, ntar kalo kamu hamil gimana??” tanyaku.
“kan ada Roni mas.. biar aja dia yang tanggung jawab”wah benar juga pikirku, dan aku adalah orang yang paling setuju kalo Roni kawin ama Yuni, Dasar otak bejatku malah keluar, masak adik iparku yang jadi korban… ha..ha..ha..=====
Untung Yuni sudah kembali kekamar Roni, karena ndak lama istriku pulang, biasa kalo aku lagi cuti dia justru masak dirumah buat makan siangku…
Aku pura-pura kerja di depan laptopku, kali ini aku ndak berani mencium istriku, karena pasti bau Yuni masih melekat, istriku ke dapur dan aku bilang ke dia kalo aku belum mandi, padahal sudah. Hasilnya aku jadi mesti mandi 2 kali hari itu. Setelah mandi baru kudatangi istriku ke dapur, kudengar suara dua perempuan yang sedang tertawa-tawa,.. eh ternyata Yuni dan istriku sedang gossip, dan kelihatan akrab benar… Gila pikirku hebat benar nih anak sandiwaranya.. seperti ndak ada kejadian apa-apa aja, istriku ndak curiga karena emang Yuni sering dirumah walaupun Roni ndak dirumah…
Hasilnya kita makan siang bertiga…Jam 1 istriku mesti kembali ke kantor, Yuni sudah kembali ke Kamar Roni
Kali ini aku baru berani mencium istriku dan dengan gombalnya aku bilang “rindu nih ama mama, ndak usah ngantor lagi lah ma”, “dasar gombal” kata istriku dan berangkat ke kantor.
Setelah kututup garasi dan kumatikan laptopku.. aku teringat kalo Yuni, takutnya pintu depan ndak terkunci, aku kerumah mertuaku lewat dapur rumah kami yang juga dapur rumah mertua, kukunci pintu depan, ah saatnya tidur siang nih…
Namun saat melewati kamar Roni ntah kenapa aku ingin melihat kedalam kamarnya…Saat kubuka pintu… wah ternyata ada mahluk yang sexy tadi dan ia melihatku sambil tersenyum…
Hebatnya adikku langsung tegang, kudekati Yuni, ia menarik tanganku… kali ini kami melakukan French kiss lebih hebat lagi, diatas kasur adik iparku…
Lalu kugoda Yuni “Tadi Yuni janji sesuatu dengan aku kan, kali ini boleh ndak??”
“Boleh mas, dulu Yun pernah melakukan dengan suamiku beberapa kali, Yun juga kepingin mas” jawabnya… dan……………………………….

About